Budaya Indonesia "Angklung" |
Pada hari ini, para siswa-siswi WAB dapat mencicipi berbagai makanan khas Indonesia, yang disajikan di lima kantin sekolah tersebut. Pada sesi istirahat tersebut pula, KBRI Beijing dan kelompok orang tua murid, secara terpisah melakukan pertunjukan Tari Yapong dan Angklung interaktif di kelima area kantin. KBRI Beijing juga mengadakan permainan Angklung interaktif dengan siswa-siswi kelas musik internasional tingkat Sekolah Menegah, murid Sekolah Dasar, serta tiga (3) kelas murid Taman Kanak-Kanak, secara bergantian. Lagu yang dinyanyikan bersama antara lain adalah lagu Mandarin 'Yue Liang Dai Biao Wo De Xin', serta lagu anak-anak 'Burung Kakak Tua', 'Brother Jacob', dan 'Twinkle-Twinkle Little Star'. Permainan Angklung ini diikuti dengan semangat dan antusias oleh para murid. Siswa-siswi kelas musik internasional tingkat Sekolah Menegah bahkan dalam waktu 5 menit dapat memainkan cuplikan aransemen Mozart.
Para siswa dan guru menyampaikan kekagumannya terhadap alat musik Angklung, dan sangat senang menerima sumbangan satu set Angklung Indonesia. Guru musik WAB, Mark Armstrong, bahkan menyatakan minatnya untuk mempelajari alat musik ini secara lebih dalam untuk dapat mengajarkannya kepada siswa-siswi yang berminat. Wakil pengurus sekolah turut menyatakan bahwa saat ini terdapat sekitar delapan siswa WAB yang berasal dari Indonesia atau merupakan keturunan Indonesia (diaspora). Oleh karena itu, kegiatan Indonesian Cultural Day sangat bermanfaat untuk membantu para siswa asal Indonesia untuk memperkenalkan kekayaan alam dan budaya Indonesia kepada teman-teman mereka.
KBRI Beijing dalam kesempatan ini juga memberikan seratus buku promosi Indonesia kepada para murid tingkat Sekolah Menengah serta menyumbangkan patung wayang 'Rama – Shinta' kepada perpustakaan sekolah. Western Academy of Beijing (WAB) merupakan satu dari sebelas International Baccalaureate (IB) World School yang didirikan di Beijing, dan memiliki 1.500 murid yang berasal dari 50 negara di dunia. Kegiatan yang diadakan di WAB ini diharapkan dapat dilakukan secara regular, baik di WAB maupun sekolah internasional lainnya untuk menanamkan 'foot-print' Indonesia di dalam ingatan generasi muda komunitas internasional. (Sumber:KBRI Beijing)
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.