Thursday, March 21, 2013

Tokoh reformasi China menjadi Wakil PM



Wang yang
Wang Yang, salah satu tokoh reformis yang paling terkenal di China yang dalam Kongres rakyat Nasional China ke 12 terpilih menjadi salah satu dari 4 orang wakil Perdana Menteri China, Wang sebelumnya adalah bos atau ketua partai PKC untuk provinsi Guangdong (china selatan) yang menjadi salah satu provinsi kekuatan ekspor China. di mana ia mendorong reformasi sosial dan politik di provinsi tersebut. Meskipun kemudian ia tidak masuk dalam kursi tujuh di Standing komite anggota Politbiro, puncak kekuasaan di China, mungkin karena ia terlalu liberal atau ???.

Wang Yang saat ini berusia 58 tahun, akan menjadi wakil perdana menteri termuda, yang membantu perdana menteri Li Keqiang untuk menjalankan perekonomian terbesar kedua di dunia, sumber independen mengatakan. Wang akan menjadi wakil perdana menteri peringkat ketiga.

Zhang Gaoli, 66, akan menjadi wakil perdana menteri No 1 dan membantu mengawasi sektor keuangan, kata sumber tersebut, dua di antaranya memiliki hubungan dengan kepemimpinan.

Liu Yandong, 67, akan menjadi wakil perdana menteri No.2 dan bertanggung jawab atas budaya, pendidikan kesehatan, dan olahraga, kata sumber tersebut.
Ma Kai, 66, yang bertanggung jawab atas aparatur dan perencanaan negara, akan menjadi wakil perdana menteri peringkat empat, kata sumber tersebut.

Liu, Wang dan Ma adalah anggota dari 25 orang-anggota Politbiro PKC, satu tingkat di bawah komite tetap politbiro yang anggotanya 9 orang.

Wakil PM Wang atau Ma akan berbagi tugas untuk kementerian pertanian kementerian industri, transportasi, keamanan produksi, aset negara, telekomunikasi dan kereta api.

China berencana untuk menghabiskan 40 triliun yuan ($ 6,4 triliun) untuk membawa 400 juta orang dari desa ke kota-kota selama dekade berikutnya untuk mengubah negara itu menjadi kekuatan dunia yang kaya dengan pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh konsumen perkotaan yang makmur. sehingga sangat di perlukan peran kementerian Pertanian untuk mengatasi dampak dari Urbanisasi program diatas, karena dapat menimbulkan masalah serius pada hasil pertanian China jika di tinggalkan oleh para petani yang pindah ke kota.

"Li Keqiang yang mendorong urbanisasi. Pedesaan akan menjadi medan perang utama," kata sebuah sumber, China perlu membawa sarana komersial dan teknologi yang akan memungkinkan peternakan dan pertanian untuk memberi makan populasi yang semakin kaya yang ada di perkotaan, bahkan dalam menghadapi pasokan air yang menurun, tanah dan tenaga kerja pedesaan.

Tetapi wakil perdana menteri harus mengawasi pertanian dengan sangat hati-hati dalam pengalihan lahan dan penciptaan agribisnis maju sambil menanggapi kesenjangan upah antara kota-desa, demi melindungi kepentingan jutaan petani di seluruh negeri.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.