China kembangkan Teknologi manipulasi cuaca

China berencana untuk meningkatkan curah hujan buatan dengan 3 sampai 5 persen dalam lima tahun ke depan, demikian kata Zheng Guoguang, administrator dari China Meteorologi Administrasi. teknologi untuk membuat hujan buatan di China akan di tingkatkan kemampuannya dengan antara 15 dan 45 persen, tergantung pada wilayah tersebut, katanya. dengan menyediahkan lebih dari 7.000 peluncur roket, setidaknya 50 pesawat. Kemampuan manajemen juga akan ditingkatkan, Zheng mengatakan selama Konferensi Modifikasi Cuaca Nasional di Beijing, 

Menurut Zheng, sekitar 70 persen bencana alam di China disebabkan oleh cuaca dan iklim yang semakin tak terduga. "Banyak bencana alam dan pertanian, terutama yang melibatkan gandum dan tembakau, disebabkan oleh kekeringan," katanya. Khususnya daerah pedesaan, rentan terhadap badai, badai salju, hujan es dan bencana alam lainnya, permintaan telah meningkat pesat untuk menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengurangi risiko." Modifikasi cuaca melibatkan pembenihan awan dengan butiran es kering (karbon dioksida padat) atau partikel kecil dari iodida perak untuk merangsang hujan.

Penggunaannya telah berkembang secara nasional dalam beberapa tahun terakhir untuk mengatasi kekeringan, hujan es, kebakaran hutan, dan banjir. sebanyak 560.000 manipulasi cuaca telah dilakukan sejak tahun 2002 dengan menggunakan roket dan proyektil membawa es kering atau iodida perak, yang membantu pelepasan 489,7 milyar ton hujan, sekitar 12 kali penyimpanan air dari Proyek Tiga Ngarai dan menghemat sekitar 66 miliar yuan ($ 10,4 milyar) kerugian ekonomi. Manipulasi cuaca dimulai pada 1958, Wang Guanghe, wakil direktur pusat intervensi cuaca buatan di bawah China Meteorologi Administrasi, mengatakan. Kurangnya investasi dalam penelitian ilmiah dan teknologi juga telah melambat pengembangan, kata Wang. Pemerintah telah meluncurkan dana 160 juta yuan khusus untuk mensubsidi daerah rawan bencana alam, termasuk kekeringan dan kabut.