"Departemen Pertahanan dan industri pertahanan nasional masih mempelajari dan mendiskusikan proyek," kata Atase Pertahanan di Kedutaan Indonesia untuk China dan Mongolia Suryamargono di Beijing, .
dia mengatakan kerjasama merancang dan mengembangkan, fabrikasi, perakitan modul dan peralatan elektronik seperti radar, untuk perang elektronik, dan lainnya. "Kerja sama ini akan mencakup tiga tahap, tapi masih berbagai aspek perusahaan masih dipelajari," kata Suryamargono.
Kantor berita ANTARA mengatakan industri elektronik tidak hanya memainkan peran besar bagi industri pertahanan secara keseluruhan, tapi untuk pertumbuhan ekonomi juga.
Produksi elektronik global mencapai Rp13 ribu triliun, dengan Asia dan Pasifik sebagai kontributor terbesar, yaitu sekitar 37 persen, dan Indonesia berkontribusi hanya satu persen.
Kerja sama Industry pertahanan elektronik yang ditawarkan oleh kelompok industri pertahanan China, yaitu China Electronics Technology Group Corporation (CETC). kerjasama serupa juga telah ditawarkan kepada Pakistan oleh China di bawah CETC di Kompleks Elektronik Nasional Pakistan (NECOP).
Mengenai Indonesia, CETC sudah memiliki kerjasama dengan Departemen Pertahanan dan Militer (TNI), terutama Angkatan Laut di program kapal cepat berpeluru kendali/rudal (KCR).
Kapal Patroli Indonesia terbaru C-705 SSM, KCR-641 Сlurit. yang dipasang dengan autocanon 30mm produksi Norinco-China |
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.