Thursday, October 6, 2016

Perusahaan Swasta China Ciptakan Pola Perkembangan Kolektif di Indonesia

Sebanyak 15 eksekutif perusahaan Indonesia diundang untuk melanjutkan studinya di Universitas Tsinghua, Beijing pada musim panas yang lalu. Para eksekutif bisnis tersebut akan dipekerjakan di perusahaan modal patungan China di Indonesia setelah tamat.

Program yang mendukung tenaga ahli Indonesia belajar di China tersebut disponsori Dana Pelatihan Satu Sabuk Satu Jalan yang didirikan PT Investasi Minsheng China. Dalam sepuluh tahun mendatang, Dana Pelatihan tersebut total akan menanam modal sebanyak 100 juta RMB untuk mendukung pembinaan tenaga ahli Indonesia yang akan melayani perusahaan China di Indonesia.

Pada Maret 2015, PT Investasi Minsheng China meresmikan Taman Industri China-Indonesia. Taman Industri tersebut menarik investasi sebanyak US$ 5 miliar dari puluhan perusahaan swasta China. Diperkirakan investasi total di taman tersebut akan mencapai US$ 10 miliar.

Presiden PT Investasi Minsheng China, Li Huaizhen menyatakan, kini pihaknya telah menandatangani nota kesepakatan investasi dengan 20-an perusahaan China untuk berpartisipasi dalam pembangunan Taman Industri China-Indonesia.

Mengenai alasan pembangunan Taman Industri China-Indonesia, Li Huaizhen menjelaskan, strategi Jalan Sutra Laut Abad 21 yang diprakarsai China memiliki banyak titik singgung dengan Program Tol Laut yang diajukan pemerintah Indonesia. Apalagi ekonomi kedua negara bersifat saling melengkapi. Dalam lima tahun mendatang, Indonesia akan melakukan pembangunan infrastruktur secara besar-besaran dan mengeskalasi industri domestik. Untuk itu akan diadakan pembangunan pelabuhan, pertambangan dan lain sebagainya, yang berarti merupakan peluang emas bagi perusahaan China.

"Indonesia sekarang setiap tahun membutuhkan sebanyak 30 juta ton besi dan baja, namun kapasitas produksi Indonesia hanya sebanyak 7 juta ton. Kelak satu proyek saja di Taman Industri China-Indonesia akan mampu memproduksi beberapa juta ton," demikian tutur Li Huaizhen, yang memandang Indonesia sebagai "destinasi investasi" bagi China yang unggul dalam kapasitas produksi.

Li Huaizhen berpendapat, Taman Industri China-Indonesia dapat dijadikan contoh bagi perkembangan perusahaan swasta China di luar negeri. Sebabnya adalah perusahaan domestik akan berkembang secara kolektif di luar negeri dan prospeknya cukup cerah karena akan memperoleh manfaat baik di bidang sumber daya manusia maupun labanya.

Ia menunjukkan, Taman Industri China-Indonesia yang dipimpin PT Investasi Minsheng merupakan pola perkembangan baru bagi perusahaan swasta yang ingin berkiprah di luar negeri, alasannya ialah perusahaan China yang berinvestasi ke luar negeri dalam bentuk "rombongan" atau secara kolektif telah mengurangi risiko dan ongkos operasi, dan akan mewujudkan perkembangan bersama.

Kursus pelatihan dari Universitas Tsinghua dimaksudkan untuk memupuk tenaga ahli lokal bagi perusahaan China yang berinvestasi di Indonesia, membantu perusahaan China mengatasi masalah benturan antara dua kebudayaan yang berbeda melalui manajemen perusahaan via para eksekutif lokal.

Sementara itu, PT Investasi Minsheng China akan menyediakan dukungan moneter bagi operasi Taman Industri China-Indonesia melalui platform investasinya yang bermarkas di Singapura.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.