Wednesday, October 19, 2016

Kematian Raja Thai tidak akan mempengaruhi kerjasama China-Thailand

Kematian raja Thailand tidak akan mempengaruhi hubungan China-Thailand, termasuk proyek kereta api bersama, kata para ahli.

Kepala dewan penasehat kerajaan Thailand akan berdiri sebagai wakil sementara sebelum Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn resmi mengambil alih takhta, Wakil Perdana Thai Wissanu Krea-ngam seperti dikutip oleh Xinhua News Agency mengatakan.

Wissanu mengatakan konstitusi menyatakan bahwa Presiden Dewan Penasihat akan bertindak sementara ketika tahta menjadi kosong, dan membantah  ketidakpastian dalam suksesi. Meskipun tidak disebutkan namanya, presiden Dewan Penasihat saat ini, 96 tahun Prem Tinsulanonda, adalah untuk bertindak sebagai Raja sementara, kata Xinhua.

"Prem bertemu dengan para pemimpin China, termasuk Presiden China Xi Jinping dan mantan perdana menteri China Wen Jiabao, dan menunjukkan keramahan ke China pada banyak kesempatan," Song Qingrun, seorang peneliti di Institut Hubungan Internasional Kontemporer China. mengatakan kepada Global Times.

Prem mengatakan dalam pertemuan dengan Wen di Bangkok pada tahun 2012 bahwa Thailand akan bekerja dengan China untuk mempromosikan kerjasama, mencatat bahwa China telah memberikan bantuan berharga ke Thailand selama banjir 2011 .

Song menambahkan bahwa hubungan ramah Sino-Thai tidak akan terpengaruh oleh politik Thailand.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengatakan bahwa Putra Mahkota Vajiralongkorn telah meminta waktu untuk meratap kepergian ayahnya sebelum di lantik menjadi Raja.

Gu Xiaosong, seorang ahli studi Asia Tenggara di Akademi Ilmu Sosial Guangxi, mengatakan bahwa kematian raja yang dihormati ini akan sampai batas tertentu mempengaruhi negara dimana peran utama yang dimainkan dalam masyarakat dan politik di negara itu, mengacu pada beberapa ketidakpastian, termasuk pewaris takhta.

Namun, "Thailand tidak akan menghadapi turbulensi," kata Gu, mencatat bahwa kerjasama bilateral antara China dan Thailand akan terus berlanjut, termasuk proyek kereta api standar-gauge pertama Thailand yang panjangnya 845 km.

Jalur rel dari Kunming, Provinsi Yunnan China, akan terhubung ke Province Nong Khai , Bangkok dan Province Rayong di Thailand. Ini diluncurkan pada bulan Desember 2015, sekitar setahun setelah kedua negara sepakat untuk mengembangkan infrastruktur transportasi Thailand pada tahun 2014, menurut Xinhua.

"Konstruksi ditunda selama negosiasi pada beberapa hal, termasuk model kerja sama dan berbagi tanggung jawab," kata Song.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.