Bersama-sama Membangun Masyarakat China-ASEAN
Pidato di DPR Indonesia
Xi Jinping, Presiden China
Yth Marzuki Alie,
Ibu-ibu, Bapak-bapak dan teman-teman sekalian:
Apa kabar? Hari ini saya sangat gembira karena diberikan kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman sekalian di DPR Indonesia.
Saya datang mengunjungi Indonesia yang dijuluki sebagai "Negeri Kepulauan Seribu" untuk memenuhi undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Indonesia merupakan tujuan pertama dalam kunjungan saya ke Asia Tenggara untuk meningkatkan persahabatan dan menandatangani perjanjian kerja sama.
Pertama-tama, atas nama pemerintah dan rakyat China serta atas nama saya sendiri, menyampaikan ucapan yang hangat dan tulus kepada para hadirin sekalian dan rakyat Indonesia sebagai saudara China.
20 tahun silam, saya berkunjung ke Indonesia dan dengan mata saya sendiri, saya menyaksikan perkembangan Indonesia serta kekayaan alam dan budayanya yang sangat kaya. 20 tahun telah berlalu, tetapi keadaan waktu itu sepertinya baru saja terjadi kemarin, dan sejauh ini tetap jelas di benak saya. Saya sekali lagi menginjak tanah yang indah permai ini dan terkesan dengan dinamika hubungan kedua negara dan persahabatan yang mendalam antar rakyat kedua negara.
Melalui kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam beberapa tahun terakhir, persatuan rakyat dan ekonomi Indonesia berkembang, keadaan sosialnya stabil dan kekuatan negaranya ters meningkat. Dengan tulus hati saya berharap rakyat Indonesia dapat terus menciptakan masa depan yang lebih indah melalui upaya kerajinan dan keahliannya sendiri.
Ibu-ibu, Bapak-bapak dan teman-teman sekalian,
China dan Indonesia dipisahkan oleh lautan. Hubungan persahabatan kedua negara bersejarah panjang. Rakyat kedua negara secara bersama-sama telah menciptakan kembali sebuah musik yang indah tentang pertukaran dan interaksi yang dilakukan selama berabad-abad. Seperti halnya yang dilukiskan dalam Lagu Bengawan Solo yang laris di kalangan rakyat China: "Air matamu dari Solo, bergunung-gunung seribu. Air mengalir sampai juah, akhirnya ke laut." Perkembangan hubungan China-Indonesia, seperti halnya Bengawan Solo, telah melewati ribuan pegunungan sampai laut, menelusuri perjalanan yang panjang.
Sewaktu Dinasti Han di China 2000 tahun yang lalu, rakyat kedua negara telah membuka pintu komunikasi walaupun dipisahkan oleh samudera. Pada awal abad ke-15, pelayar Dinasti Ming China, Laksamana Cheng Ho telah tujuh kali berlayar ke samudera barat, dan setiap kali, ia mengunjungi kepulauan Indonesia, antara lain Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Karena itu, cerita indah tentang persahabatan rakyat kedua negara telah diceritakan secara turun-temurun sampai hari ini.
Selama ratusan tahun, laut yang amat jauh dan luas tidak menjadi hambatan komunikasi bagi raykat kedua negara. Sebaliknya, laut telah menjadi pita persahabatan yang menyambung rakyat kedua negara. Kapal-kapal yang membawa komoditas dan penumpang telah berlayar di laut untuk mengadakan pertukaran dan memupuk persahatan antara kedua rakyat. Novel klasik China yang berjudul "Impian Paviliun Merah" atau "A Dream of Red Mansions" telah secara detail melukiskan harta-harta berharga dari Pulau Jawa. Sementara itu, porselen-porselen kuno China juga dipamerkan di Museum Nasional Indonesia. Ini adalah bukti hubungan persahabatan rakyat kedua negara dan bukti dari pepatah kuno China: " Di dunia ini terdapat sahabat, walaupun berjarak jauh tapi tetap dekat."
Rakyat kedua negara telah saling memperhatikan dan mendukung dalam proses pengupayaan kemerdekaan dan kebebasan bangsa pada abad lalu. Indonesia merupakan salah satu negara yang paling awal menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat China. Pada 1955, China dan Indonesia bergandeng tangan dengan negara-negara Asia dan Afrika lainnya dan bersama-sama mensponsori semangat Bandung yang bertema hidup berdampingan secara damai, mengupayakan persamaan dengan mengesampingkan perbedaan. Sejauh ini, Semangat Bandung tetap merupakan patokan penting untuk menangani hubungan antar negara, dan memberikan kontribusi penting dalam mendorong pembinaan hubungan internasional tipe baru. China dan Indonesia mewujudkan pemulihan hubungan diplomatik kedua negara tahun 1990 dan menjalin kemitraan strategis tahun 2005. Karena itu, hubungan kedua negara telah memasuki periode perkembangan yang baru.
Ibu-ibu, Bapak-bapak dan teman-teman sekalian,
Dalam kunjungan kali ini, saya bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama-sama mengumumkan peningkatan hubungan kedua negara menjadi kemitraan strategis yang menyeluruh, dengan tujuan untuk mendorong hubungan kedua negara berkembang secara mendalam dan menyeluruh di bawah latar belakang masa lampau.
Peningkatan sikap saling percaya antara kedua negara telah memperkokoh hubungan bilateral di bidang politik. Bidang kerja sama pragmatis kedua negara menjadi luas, baik di bidang-bidang tradisional, antara lain ekonomi dan perdagangan, moneter, infrastruktur, energi dan sumber daya, maupun bidang baru, antara lain antariksa dan maritim. Bidang kerja sama yng luas, dari "udara" ke "laut," telah mendatangkan kepentingan keuntungan yang nyata bagi rakyat kedua negara dan telah menjadi teladan bagi hubungan kerja sama antar negara.
Jembatan Surabaya-Madura sebagai hasil kerja sama China-Indonesia merupakan jembatan lintas laut yang paling panjang di Asia Tenggara. Bendungan Jati Gede sebagai hasil kerja sama kedua pihak yang akan dirampungkan dapat mengirigasikan tanah seluas 90,000 hektar tanah di Indonesia. Bendungan Jati Gede akan mendatangkan kemudahan yang sangat besar bagi kegiatan produksi dan kehidupan rakyat setempat. Kerja sama antara China dan Indonesia dalam urusan internasional dan regional terus ditingkatkan. Hubungan kedua negara mendatangkan pengaruh yang semakin besar bagi urusan regional dan global, dan memiliki arti positif bagi pembinaan tatanan politik dan ekonomi internasional yang lebih adil dan rasional.
Kesemuanya ini boleh dikatakan sebagai tanda penting persahabatan China-Indonesia.
Pepatah rakyat indonesia mengatakan: "Uang gampang dicari, sahabat susah didapat." Persahabatan tulus antara rakyat kedua negara bagaikan harta benda yang sangat berharga dan langka.
Pada 26 Desember 2004 di Samudera Hindia yang sunyi mendadak mengalami gempa dahsyat berkekuatan 9 skala Richter yang kemudian menimbulkan tsunami. Dunia terkejut melihat Provinsi Aceh yang tertimpa kerugian besar baik jiwa maupun harta. Setelah terjadinya tsunami, China segera melaksanakan mekanisme darurat dengan mengirimkan pertolongan kepada negara yang tertimpa bencana termasuk Indonesia. Dengan demikian, ini merupakan pertolongan terbesar yang diberikan China kepada negeri lain sejak berdirinya Republik Rakyat China. Di China, baik di pabrik maupun bandara, material untuk kebutuhan pertolongan diangkut secara bebas hambatan dan dikirim ke Aceh dan daerah bencana lainnya. Tim Penolong Internasional China merupakan tim penolong internasional yang pertama tiba di Aceh. Mereka telah menyelamatkan dan mengobati lebih dari 10 ribu korban dalam waktu 13 hari. Ketika bertemu dengan para anggota tim penolong internasional China, penduduk setempat menyapa mereka dalam bahasa Mandarin: "China, Beijing, saya cinta kamu."
Warga China secara inisiatif juga menyampaikan ucapan simpati dan memberi bantuan dalam berbagai bentuk kepada penduduk setempat Indonesia yang tertimpa bencana. Ada seorang lansia di Kota Hangzhou. Ia tidak kaya karena dan istrinya tengah dirawat di rumah sakit dan ia baru saja menjalani pengobatan. Namun ia tetap menyumbangkan 1.000 yuan dari hasil tabungannya agar anak-anak di daerah bencana Indonesia dapat disekolahkan. Uangnya tidak banyak, tetapi aksi ini sepenuhnya mencerminkan persahabatan mendalam antara rakyat China dan Indonesia.
Sebaliknya, ketika rakyat China tertimpa bencana alam yang serius, rakyat Indonesia juga mengulurkan tangan kepada rakyat China. Pada 12 Mei 2008, gempa bumi dahsyat terjadi di Wenchuan, China. Rakyat di daerah bencana memerlukan pertolongan darurat. Indonesia langsung mengulurkan tangan kepada rakyat China dengan mengirim tim medis ke daerah bencana. Setiba di daerah bencana, tim medis Indonesia bekerja keras dengan tidak memedulikan bahaya, mengobati 260 orang korban, memberikan layanan medis kepada 844 orang penduduk setempat dan 120 siswa. Sebelum pulang ke tanah air, para anggota tim medis Indonesia menyumbangkan semua uang dan barang-barang bawaannya kepada daerah bencana. Rakyat Indonesia juga secara inisiatif menyumbangkan uang dan barang-barang kepada daerah bencana Wenchuan. Ada yang secara khusus datang ke kedutaan besar China untuk Indonesia untuk menyampaikan simpati. Rakyat China sangat terharu akan perhatian rakyat Indonesia.
Cerita seperti ini tidak terhitung jumlahnya dalam sejarah hubungan persahabatan rakyat kedua negara. Ini sepenuhnya membuktikan sebuah pepatah di China maupun di Indonesia, yaitu "senasib sepenanggungan."
Ibu-ibu, Bapak-bapak dan teman-teman sekalian,
China dan negara-negara ASEAN tersambung oleh pegunungan dan danau serta memiliki ikatan hubungan sejarah. Tahun ini adalah HUT ke-10 penggalangan kemitraan strategis China-ASEAN. Hubungan China-ASEAN tengah berada pada titik tolak sejarah baru.
China sangat mementingkan status dan pengaruh Indonesia dalam ASEAN. China bersedia bersama Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya menjadi tetangga, sahabat dan mitra yang baik agar dapat berbagi kekayaan dan keamanan, serta bersenasib sepenanggungan dan bergandeng tangan membangun masyarakat China-ASEAN yang lebih erat agar mendatangkan lebih banyak kesejahteraan bagi seluruh rakyat di kawasan ini.
Untuk itu, kami seharusnya menitikberatkan upaya di beberapa bidang sebagai berikut:
Pertama: mempertahankan kredibilitas dan mengintensifkan kerukunan. Dalam hubungan antar manusia, kredibilitas sangat dijunjung tinggi, seperti halnya dalam hubungan antar negara. China bersedia dengan negara-negara ASEAN memperlakukan satu sama lain secara tulus hati dan hidup berdampingan secara bersahabat, terus memperkokoh saling percara antara satu sama lain di bidang politik dan strategis.
Di dunia ini tidak terdapat pola perkembangan yang sama, juga tidak terdapat jalan perkembangan yang sama untuk selama-lamanya. Rakyat China dan negara-negara ASEAN bersikap inovatif dan secara berkelanjutan menjajaki dan merintis jalan perkembangan yang sesuai dengan arus jaman dan situasi negara sendiri, dengan demikian telah membuka prospek pembangunan ekonomi dan sosial yang luas.
Kita harus saling menghormati hak dan kepentingan masing-masing dalam memilih secara mandiri sistem sosial dan jalan perkembangan, menghormati penjajakan dan kebijakan masing-masing dalam mendorong pembangunan ekonomi dan sosial serta upaya perbaikan kehidupan rakyat, memperkokoh keyakinan terhadap arah perkembangan strategis masing-masing, saling mendukung dan dengan teguh mempertahankan tujuan dasar kerja sama strategis China-ASEAN.
China bersedia membicarakan masalah penandatanganan perjanjian untuk hidup berdampingan secara damai dan melakukan kerja sama yang bersahabat dengan negara-negara ASEAN agar dapat melukiskan peta biru yang indah, rukun tetangga dan bersahabat. China akan senantiasa mendukung perkembangan dan kejayaan ASEAN, mendukung pembangunan masyarakat ASEAN, dan mendukung ASEAN memainkan peranan dominan dalam kerja sama regional.
Kedua, mempertahankan kerja sama untuk menang bersama
Pepatah China mengatakan: "Kepentingan dunia yang dipertimbangkan harus menjadi kepentingan semua pihak." Di atas dasar sama derajat dan saling menguntungkan, China bersedia memperluas sikap keterbukaan terhadap negara-negara ASEAN agar perkembangannya dapat mendatangkan lebih banyak keuntungan pada negara-negara ASEAN. China bersedia meningkatkan level Zona Perdagangan Bebas China-ASEAN agar volume perdagangan bilateral dapat mencapai US$ 1 triliun dolar pada 2020.
China berupaya mengintensifkan konektivitas dengan negara-negara ASEAN dan akan mengusulkan pembentukan bank investasi untuk pembangunan infrastruktur Asia. China bersedia menyediakan kapital inisiatif dalam jumlah lebih besar. Negara-negara ASEAN disambut untuk membeli saham primitif dan mendukung negara-negara ASEAN melakukan pembangunan konektivitas infrastruktur.
Kawasan Asia Tenggara sejak zaman dahulu merupakan pemberhentian penting di "Jalur Sutra Maritim." China bersedia meningkatkan kerja sama maritim dengan negara-negara ASEAN, secara efektif memanfaatkan dana kerja sama maritim China-ASEAN yang dibentuk oleh pemerintah China, sebaik-baiknya mengembangkan kemitraan kerja sama maritim, dan bersama-sama membangun "jalan sutra maritim" abad ke-21. China bersedia memperluas kerja sama pragmatis dengan negara-negara ASEAN di berbagai bidang agar saling mengisi, bersama-sama negara-negara ASEAN membagikan peluang, menangani tantangan agar dapat mewujudkan pembangunan dan kemakmuran bersama.
Ke-3: Berdiri bersama dan saling membantu.
China berbatasan dengan negara-negara ASEAN, dan bersama-sama memikul tanggung jawab dalam memelihara perdamaian dan kestabilan di kawasan. Rakyat China dan negara-negara ASEAN pernah berjuang untuk mengambil kembali kekuasaan bangsa. Dalam beberapa terakhir, rakyat berbagai negara di kawasan ini telah berjuang dan menjadi kekuatan yang maha besar dalam menanggulangi krisis moneter Asia, krisis moneter internasional, tsunami Samudera Hindia dan gempa bumi Wenchuan.
Kita seharusnya mengesampingkan pikiran perang dingin, dengan aktif menyokong ide baru keamanan terpadu, keamanan bersama agar bersama-sama memelihara perdamaian dan kestabilan regional. Kita seharusnya mengintensifkan kerja sama di bidang pencegahan dan penanggulangan bencana, keamanan internet, pemberantasan kejahatan transnasional, pelaksanaan gabungan hukum dan lain sebagainya agar dapat menciptakan situasi regional yang damai, tenteram dan nyaman.
China bersedia menyempurnakan lebih lanjut mekanisme pertemuan menteri pertahanan China-ASEAN dan mengadakan dialog secara periodik mengenai masalah keamanan.
Mengenai perselisihan dan persengketaan antara China dan sejumlah negara ASEAN dalam masalah kedaulatan wilayah serta hak dan kepentingan maritim, kedua pihak hendaknya selalu menanganinya dengan sebaik-baiknya dan secara damai melalui dialog dan konsultasi bersahabat memelihara hubungan bilateral dan kestabilan regional.
Keempat: mempertahankan sikap saling pengertian dan persahabatan.
Pepatah China mengatakan: "pohon bertumbuh dari bibit yang kecil, gedung berlantai sembilan dibangun dari tanah." Untuk mempertahankan kelangsungan pohon persahabatan China-ASEAN, tanah sosial hubungan bilateral harus diperkokoh. Sekitar 15 juta orang pulang pergi antara China dengan negara-negara ASEAN tahun lalu. Lebih dari 1,000 nomor penerbangan diterbangkan antara China dengan negara-negara ASEAN setiap minggu. Lebih banyak komunitas akan menperdalam persahabatan dan memperdekat hati satu sama lain.
Kita harus mendorong pertukaran bersahabat antara kaum pemuda, think tanks, NGO dan perkumpulan sosial agar memberikan lebih banyak sokongan kecerdasan kepada hubungan China-ASEAN dan meningkatkan saling pengertian dan persahabatan antar rakyat. China bersedia mengirim lebih banyak sukarelawan ke negara-negara ASEAN untuk mendukung perkembangan budaya, pendidikan, kesehatan dan medis negara-negara ASEAN. China memprakarsai penetapan tahun 2014 sebagai tahun pertukaran budaya China-ASEAN. Dalam 3 sampai 5 tahun ke depan, China akan menyediakan 15,000 buah beasiswa pemerintah kepada negara-negara ASEAN.
Kelima, mempertahankan keterbukaan dan saling toleransi.
Pepatah China yang mengatakan: "Laut menampung air dari semua sungai." Dalam proses sejarah yang panjang, rakyat China dan negara-negara ASEAN telah menciptakan peradaban yang gemilang dan kaya sehingga terkenal di seluruh dunia. Ini adalah kawasan yang penuh dengan variasi, berbagai peradaban berkembang secara saling memadukan dalam pengaruh budaya multipolarisasi, sehingga telah menyediakan dasar budaya penting kepada rakyat China dan negara-negara ASEAN untuk saling belajar, saling bereferensi dan mendorong maju satu sama lain.
Kita harus dengan aktif mereferensikan pengalaman perkembangan daerah lain dan menyambut baik negara di luar kawasan yang memberikan kontribusi konstruktif untuk pembangunan dan kestabilan regional. Sementara itu, negara di luar kawasan harus pula menghormati kemajuan di kawasan ini dan melakukan lebih banyak tindakan yang menguntungkan pembangunan dan kestabilan regional. Masyarakat China-ASEAN, Masyarakat ASEAN dan Masyarakat Asia Timur bersangkut paut satu sama lain, dan keunggulan masing-masing harus dikembangkan untuk mewujudkan kebersamaan multipolarisasi, saling toleransi dan maju bersama, bersama-sama mendatangkan kesejahteraan kepada rakyat di kawasan ini bahkan rakyat di seluruh dunia.
Masyarakat China-ASEAN yang lebih erat sesuai dengan arus zaman yang mengupayakan perdamaian, pembangunan, kerja sama dan menang bersama, sesuai dengan kepentingan bersama rakyat di Asia bahkan dunia pada umumnya, memiliki ruangan perkembangan yang luas dan potensi perkembangan yang raksasa.
Ibu-ibu, Bapak-bapak dan teman-teman sekalian,
Sejak berdirinya Republik Rakyat China lebih dari 60 tahun lalu, dan sejak dilaksanakannya reformasi dan keterbukaan China lebih dari 30 tahun yang lalu, China telah menempuh jalan pembangunan yang sukses dan mencapai prestasi yang mengundang perhatian dunia. China telah menetapkan rancangan strategis dan sasaran perjuangan untuk masa depan, yaitu sampai tahun 2020, produk domestik bruto (GDP) dan pendapatan perkapita penduduk kota dan desa ditingkatkan dua kali lipat dari tahun 2010, masyarakat disejahterakan secara menyeluruh; negara modernisasi sosialisme yang kaya, jaya, demokratis dan beradab diwujudkan hingga pertengahan abad ini, dan kebangkitan besar bangsa Tionghoa diwujudkan. Ini adalah dambaan bangsa Tionghoa dan rakyat China selama seratus tahun. Ini juga adalah syarat yang semestinya bagi China untuk memberikan kontribusi yang lebih besar kepada dunia.
Pepatah kuno China mengatakan: "Dengan ambisi dan bekerja keras, seseorang akan dapat mencapai prestasi besar." Kami memiliki keyakinan, syarat dan kemampuan untuk mewujudkan target perjuangan. Sementara itu, kami juga dengan jelas menyadari bahwa China tetap merupakan negara berkembang yang terbesar di dunia. Dalam jalan perkembangan, kami tetap menghadapi banyak kesulitan dan tantangan dan kami membutuhkan upaya yang tak henti-hentinya dalam jangka panjang untuk membiarkan rakyat China menikmati kehidupan yang indah. Kami akan dengan teguh tak tergoyahkan mempertahankan reformasi dan keterbukaan, mempertahanan jalan sosialisme yang berciri khas China, memusatkan tenaga pada pekerjaan sendiri, terus mendorong pembangunan modernisasi, terus meningkatkan tingkat penghidupan rakyat.
Pembangunan China tidak dapat dipisahkan dari dunia, pembangunan dunia juga membutuhkan China. China akan dengan teguh tak tergoyahkan menempuh jalan pembangunan secara damai, dengan teguh tak tergoyahkan mempertahankan politik luar negeri yang independen dan mandiri, dengan teguh tak tergoyahkan mempertahankan strategi keterbukaan saling menguntungkan dan menang bersama. Berkembangya China mendorong kekuatan damai sedunia menguat dan persahabatan diteruskan, mendatang peluang perkembangan melainkan bukan ancaman bagi Asia dan dunia pada umumnya.
Ibu-ibu, Bapak-bapak dan teman-teman sekalian,
Dewasa ini, rakyat China sedang berupaya mewujudkan impian China yaitu pembangkitan besar Bangsa Tionghoa, rakyat Indonesia juga dengan aktif mendorong perancangan menyeluruh pembangunan ekonomi dan mengupayakan kebangkitan bangsa. Untuk mewujudkan impian masing-masing, lebih dibutuhkan saling pengertian, saling dukungan dan kerja sama antara satu sama lain, dan lebih dibutuhkan partisipasi yang keras dari lebih banyak tokoh yang berpandangan luas.
Saat ini saya teringat sebuah lagu yang berjudul Hening sebagai karya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Waktu itu yaitu Oktober tahun 2006, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri pertemuan puncak peringatan HUT ke-15 penggalangan dialog China-ASEAN di Guangxi, China. Pada sela KTT tersebut, dengan penuh inspirasi di Sungai Lijiang, Beliau mengarang sebuah lagu yang indah. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat terkesan kana pegunungan dan sungai China, maka Beliau teringat masa kekanakan dan kampung halamannya. Ini menandakan bahwa betapa kuatnya talian antara rakyat kedua negara.
Hubungan antar negara tergantung pada hubungan rakyat kedua negara. Justru terdapat utusan-utusan persahabatan, dibangun jembatan-jembatan persahabatan dan terbukanya jendela-jendela hati, persahabatan antara rakyat kedua negara baru dapat dipertahankan untuk selama-lamanya dan dikembangkan secara terus-menerus.
Kaum pemuda kaya akan vitalitas dan impian. Kaum pemuda berkembang, negaranya akan berkembang, kamu pemuda menjadi kuat, negaranya akan ikut menjadi kuat. Saya dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sepakat bahwa kedua negara akan memperluas dan memperdalam pertukaran budaya. Dalam 5 tahun ke depan, kedua pihak akan mengirim 100 pemuda masing-masing ke pihak lain, China akan menyediakan 1,000 buah beasiswa kepada Indonesia.
Saya yakin bahwa seiring dengan semakin banyak pemuda yang melibatkan diri ke usaha persahabatan China-Indonesia, usaha persahabatan kedua negara pasti akan dapat dikembangkan terus-menerus.
Ibu-ibu, Bapak-bapak dan teman-teman sekalin,
China dan Indonesia memiliki populasi total sejumlah 1,6 miliar jiwa, apabila rakyat kedua negara bergandengan tangan dan bersatu padu, akan terhimpun kekuatan raksasa dari populasi satu perempat di dunia ini, pasti akan dapat tercipta keajaiban baru dalam sejarah perkembangan umat manusia. Rakyat China dan rakyat Indonesia bersama-sama berupaya membuka lembaran serba baru perkembangan hubungan kedua negara, merintis masa depan indah masyarakat nasib China-ASEAN, bersama-sama memberikan kontribusi yang lebih besar untuk usaha besar perdamaian dan pembangunan dunia.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.