Thursday, July 25, 2013

Perdagangan China - ASEAN akan mencapai USD 500 Miliar

Wakil Menteri Perdagangan China, Gao Yan dalam konferensi pers
Tahun ini adalah ulang tahun ke-10 terjalinnya hubungan mitra strategis antara China dengan ASEAN. Wakil Menteri Perdagangan China, Gao Yan kemarin dalam konferensi pers menyatakan bahwa nilai perdagangan bilateral China-ASEAN bakal mencapai USD 500 miliar pada tahun 2015 menyusul booming perkembangan kerjasama ekonomi dan perdagangan dalam periode 10 tahun yang lalu.


Pada tahun 2003, Wen Jiabao, Perdana Menteri China saat itu bersama pemimpin 10 negara ASEAN menandatangani Deklarasi Bersama Hubungan Strategis China-ASEAN di Bali, Indonesia. Sejak itu, jumlah perdagangan bilateral mulai melonjak dan semangat investasi itu mulai meningkat. Menurut statistik pihak China, nilai perdagangan tersebut melebihi USD 400 miliar pada tahun lalu, dengan tingkat kenaikan rata-rata 22%, yaitu 7,3 kali lipat dibandingkan tahun 2002. China menjadi mitra dagang terbesar ASEAN, sementara ASEAN menjadi mitra dagang ketiga terbesar, pasar ekspor keempat terbesar dan wilayah sumber impor terbesar bagi China. Total investasi kedua pihak mencapai USD 100 miliar.


Gao Yan mengatakan, "Perdagangan USD 500 miliar itu diharapkan direalisasikan pada tahun 2015. Pada umumnya, struktur perdagangan China-ASEAN berkembang ke arah yang positif. Mengingat ekonomi di dalam ASEAN bersifat beragam, kita yakin, permintaan perdagangan antara kedua pihak akan mempertahankan fitur diversifikasi untuk jangka panjang. "


Defisit perdagangan telah lama ada antara China dengan ASEAN, tetapi kondisi ini mulai berubah sejak setengah tahun kedua tahun 2012. Surplus perdagangan China terhadap ASEAN tahun lalu mencapai USD 8.5 milyar menyusul pembentukan zona perdagangan bebas antara ASEAN dengan beberapa negara yang lain. Gao Yan menyatakan bahwa China akan bertindak memperluas impor dari negara-negara ASEAN. Menurutnya,

"Beberapa langkah yang akan diambil termasuk menyukseskan kerjasama dalam bidang pabean dan pemeriksaan kualitas, mendorong negara tersebut meningkatkan ekspor produk pertanian mereka ke China dan memanfaatkan sepenuhnya wadah Ekspo China-ASEAN untuk memfasilitasi perusahaan daerah mencari peluang bisnis di China."


Hubungan perdagangan China-ASEAN berkembang lancar berkat dua wadah kerjasama, yaitu Ekspo China-ASEAN dan KTT Bisnis dan Investasi. Ekspo China-ASEAN ke-10 bakal diselenggarakan pada 3 hingga 6 September nanti di Nanning, provinsi Guangxi. Negosiasi Hubungan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) antara ASEAN dengan China, Australia, Jepang, Republik Korea, Selandia Baru dan India akan dimulai tahun ini. Australia selaku negara pengamat, pertama kali diundang untuk bergabung ekspo kali ini. Ini menguntungkan bagi China dan ASEAN yang terlibat dalam kerjasama ekonomi Asia Pasifik bahkan global, sekaligus menciptakan peluang bisnis yang lebih banyak.

Ketika ditanya apakah hubungan perdagangan tersebut akan terpengaruh oleh sengketa Laut China Selatan antara China dengan Filipina, Gao Yan berharap agar pihak-pihak yang terlibat dapat membangun suasana yang baik untuk menyukseskan kerjasama bilateral.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.