Monday, April 12, 2010

Tradisi Caishen (Dewa Duit)

Dewa Duit, atau disebut Caishen dalam bahasa Mandarin adalah seorang dewa yang umum dipersembahkan oleh masyarrakat Tionghoa, bertepatan dengan Tahun Baru Imlek Tiongkok, setiap keluarga memasang gambar Dewa Duit, dan medoakan perlindungan dari Dewa Duit pada tahun mendatang.

Tahun Baru Imlek adalah hari raya yang paling ramai di Tiongkok. Pada hari Chuxi atau malam menjelang Tahun Baru Imlek, anggota sekeluarga biasanya berkumpul dan makan pangsit. Setelah makan pangsit, orang tidak boleh tidur dan harus menunggu dan menyambut kedatangan Dewa Duit. Dewa Duit sebenarnya adalah gambar yang dicetak kasar di kertas merah, bagian tengahnya adalah gambar Dewa Duit yang dilukiskan dengan garis emas, di sebelah kiri dan kanannya tertulis kumplet dengan kata-kata mujur. Untuk " mengantar Dewa Duit ", biasanya orang-orang miskin atau tukang kaki lima akan memborong gambar Dewa Duit, kemudian dijual dari keluarga ke keluarga lainnya, sambil berteriak: "mengantar dewa duit loh..". Tuan rumah mutlak tidak boleh menolak, tapi dengan sopan mengatakan bahwa " repot-lah..silakan masuk ". Anda boleh membeli selembar gambar Dewa Duit dengan harga beberapa koin perunggu saja, bagi keluarga miskin, Anda boleh juga menukar selembar Dewa Duit dengan satu bakbao yang berisi kacang saja. Pada malam hari menjelang Tahun Baru Imlek, kadang-kadang sesuatu keluarga bisa menerima puluhan Dewa Duit, yang berarti "Dewa Duit masuk, kemakmuran dating ".

Setelah menerima Dewa Duit, Anda harus mempersembahkannya. Pada Tahun Baru Imlek, cara sembahyangnya berbeda pula di daerah yang berbeda. Di daerah bagian utara Tiongkok, orang harus memajang gambar Dewa Duit, membakar dupa serta menyediakan sesajen, dan gambar Dewa Duit akan dibakar pada tanggal 2 bulan 2 kalender Imlek, upacaranya cukup meriah dan ramai. Namun di daerah bagian selatan Tiongkok, barang sesajen kepada Dewa Duit cukup banyak, biasanya terbagi di tiga meja. Meja pertama disediakan buah-buahan, khususnya jeruk, meja kedua disajikan dengan kue-kue, dan meja ketiga, yaitu meja utama disajikan kepala babi, ayam, bebek dan iklan yang lengkap. Pada upacara sembahyang, tuan rumah membakar dupa dan bertulut di depan Dewa Duit.

Asal usulnya Dewa Duit kini sudah sulit ditelusuri, dewa yang disembahyangkan sebagai dewa duit juga berbeda-beda. Dewa Duit, biasanya dianggap sebagai "Dewa Duit Utama", yakin Zhao Gongming, "Dewa Duit Sipil", Bi Gan dan "Dewa Duit Perwira" Guang Gong.

Zhao Gongming, Dewa Duit yang paling banyak disembahyangkan, katanya paling berpengaruh dan cukup hebat, dia bisa mengubah dirinya dalam berbagai bentuk, dan mampu mengontrol hujan dan angin, menghapuskan epidemi dan menyelamatkan manusia dari bencana. Maka disebut sebagai "Marsekal Paling Berprestasi". Menurut gambar tahun masa silam, citranya sebagai berikut: seorang yang berwajah hitam dan serem dengan memakai topi baja, menunggang marimau hitam dengan memegang batang beji sebagai senjatanya.

Bi Gan, dianggap sebagai Dewa Duit Sipil. Dalam lukisan tahun baru Tiongkok, Bi Gan adalah pejabat sipil, biasanya memakai topi sutera perdana menteri, berjanggut panjang, mengenakan jubah dengan sulaman naga.

Bi Gan bukan seorang egois, dia selalu berbuat adil, maka dihormati sebagai Dewa Duit oleh masyarakat.

Gambar :


Salah satu Dewa Duit lainnya adalah Guan Gong. Guan Gong cukup popular di masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Kini, Gan Gong dianggap sebagai dewa pelindung serba bisa, dewa usaha sekaligus dewa duit.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.