Aerotrain tidak menggunakan sumber daya bahan bakar tradisional seperti batu bara, gas atau listrik, dan diperkirakan akan mengubah sistem transportasi dunia, menurut para ahli.
Pembuatan percobaan dan uji coba aerotrain generasi pertama dan kedua telah dilakukan di Jepang, kata Lai Chenguang, seorang profesor Universitas Teknologi Chongqing, yang berpartisipasi dalam proyek ini.
Kereta akan sepenuhnya didukung oleh energi alam, mengurangi biaya sekaligus meningkatkan kecepatan, katanya. "Jika kereta berjalan pada kecepatan 500 km / jam, energi yang dikonsumsi hanya 1/3 dari yang dikonsumsi oleh kereta api berkecepatan tinggi saat ini, dan 1/6 dari kereta maglev," kata Lai.
Desain baru dari spoiler annular adalah sorotan utama dari aerotrain. Berbeda dari spoiler vertikal tradisional yang cenderung menghasilkan aliran udara yang tidak stabil, spoiler annular dapat meningkatkan rasio drag-angkat sebesar 30% hingga 40%, sangat meningkatkan stabilitas operasi.
Selain itu, kapasitas beban kereta juga akan ditingkatkan berkat desain baru.
Berdasarkan studi aerodinamis, Universitas Teknologi Chongqing telah memajukan penelitian dan sejak itu membuat model generasi ketiga dari kereta "LOOP".
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.