Wabah campak dan kekurangan gizi yang menewaskan puluhan anak di Provinsi Papua di Indonesia telah berakhir, kata pihak berwenang.
Angka resmi menunjukkan total 72 anak meninggal sementara ratusan lainnya sakit akibat wabah campak, yang menyerang beberapa komunitas terisolasi di distrik Asmat di Papua antara bulan September 2017 dan 4 Februari 2018, kata pejabat setempat.
Tidak ada kasus campak baru yang diidentifikasi setelah penempatan tim militer dan medis ke wilayah tersebut bulan lalu.
"Status kejadian campak yang luar biasa telah dicabut dan sudah selesai," kata kepala distrik Asmat Elisa Kambu dalam sebuah pernyataan.
Tidak ada angka yang pasti untuk jumlah anak yang sakit tapi angka resmi sebelumnya mengatakan angka tersebut mencapai 800 orang.
Pernyataan tersebut menandai terjadinya de-eskalasi krisis kesehatan yang pertama kali dipublikasikan pada pertengahan Januari yang menyoroti kurangnya perawatan medis dan layanan dasar lainnya di wilayah pedalaman Papua.
Provinsi Papua telah menjadi lokasi pemberontakan tingkat rendah melawan pemerintahan Jakarta selama beberapa dekade dan tetap menjadi wilayah paling miskin di negara kepulauan yang terletak di Asia Tenggara ini.
Rekaman video yang menunjukkan anak-anak kurus dengan rusuk terbuka di rumah sakit yang dilengkapi dengan peralatan sederhana memberi kritik bahwa kekayaan dari sumber daya alam melimpah di kawasan ini tidak terbagi secara merata dengan populasi etnis Papua.
Presiden Joko Widodo memerintahkan tim militer dan medis ke beberapa lokasi di wilayah yang luas untuk mengobati orang sakit dan melakukan kampanye imunisasi massal.
Namun kepala tim medis militer mengakui kepada AFP bahwa tanggapan Jakarta atas masalah ini lamban.
Para pengamat menyalahkan krisis tersebut pada perpaduan yang rumit antara kelambanan pemerintah, kurangnya lapangan kerja, rintangan logistik dalam menjangkau masyarakat terpencil dan upaya pemukiman kembali yang mengalami kendala karena kebiasaan hidup tradisional masyarakat Papua.
Padahal Indonesia adalah negara yang kaya raya, bahkan ada lagu KOESPLUS yang berlirik :
Bukan lautan hanya kolam susu,
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui.
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman
Thursday, February 8, 2018
Bukan lautan hanya kolam susu
Related Posts:
Daya tarik Japan menurun banyak pekerja magang China kembali Magang Mahasiswa China yang bersedia bekerja di Jepang mulai menurun, dengan puluhan ribu pelajar kembali ke China. booming ekonomi China dan terus terdepresiasi yen Jepang, membuat jumlah magang mahasiswa teknologi asal Ch… Read More
Uji sistem fairing pada roket LM-5BBaru-baru ini, roket Long March V B melakukan uji fairing pemisahan dengan sukses. Desain struktur Long March V B memenuhi persyaratan desain, dan dapat diandalkan sehingga meletakkan dasar untuk penerbangan selanjutnya. … Read More
Argentina pesan 110 unit kendaraan lapis baja 8 × 8 VN 1 buatan NORINCO Departemen pertahanan Argenitinai telah menyelesaikan pesanan untuk 110 unit kendaraan lapis baja amfibi 8 × 8 VN 1 buatan NORINCO. Norinco VN 1 akan dilengkapi dengan senapan mesin 12,7 mm, berat 21 ton operasiona… Read More
Jepang, Filipina mengadakan penerbangan di dekat wilayah sengketa Pesawat patroli Jepang dan Filipina terbang di dekat perairan Laut China Selatan untuk hari kedua berturut-turut, meskipun mendapat protes dari pihak China.Sebuah pesawat Jepang P-3C Orion dan pesawat angkatan laut Filipina… Read More
Masjid Timur di kota TianjinMasjid Timur Tianjin terletak di Jalan Ermalu, daerah Nankai kota Tianjin China. Pada tahun 2008, masjid itu dipindahkan dan dibangun kembali di daerah yang lain. Ruang masjid baru luasnya 1,970 meter persegi. Bangunannya san… Read More
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.