China kemarin menyuarakan protes keras terhadap kapal perang Angkatan Laut A.S. yang melintas di dekat Terumbu Meiji di Kepulauan Spratly di Laut China Selatan.
USS John S. McCain secara ilegal memasuki perairan dekat terumbu karang dan melakukan apa yang disebut "kebebasan operasi navigasi" tanpa izin dari pemerintah China, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan, menambahkan bahwa Angkatan Laut China mengidentifikasi kapal perang AS , Memperingatkan dan mengusirnya.
"Langkah tersebut sangat merusak kedaulatan dan keamanan China, dan sangat membahayakan keselamatan personil garis depan kedua belah pihak," katanya.
"China memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan dari Kepulauan Nansha dan perairannya yang berdekatan," kata Geng.
Dengan upaya bersama China dan anggota ASEAN, situasi saat ini di Laut China Selatan telah stabil dan mempertahankan momentum pembangunan yang baik, katanya, mencatat pertemuan menteri luar negeri China-ASEAN baru-baru ini mengadopsi kerangka kerja Code of Conduct (COC) .
Namun, beberapa pihak dari luar terus ikut campur di kawasan dengan kedok "kebebasan navigasi," kata Geng. "Jelas siapa yang tidak mau melihat stabilitas di Laut China Selatan dan yang merupakan faktor utama yang mendorong militerisasi di Laut China Selatan."
"China memiliki tekad yang kuat untuk melindungi kedaulatan teritorial dan kepentingan maritimnya," kata Geng, mengulangi bahwa provokasi A.S. akan memaksa China untuk mengambil langkah lebih lanjut untuk memperkuat kapasitas pertahanan tanah air.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.