Perusahaan China telah membantu Djibouti, sebuah negara yang terletak di Tanduk Afrika, mengembangkan infrastruktur dalam beberapa tahun terakhir, membuka jalan bagi pembangunan ekonomi negara tersebut.
Djibouti telah berusaha merenovasi pelabuhan-pelabuhannya selama bertahun-tahun sejak ekonomi pelabuhan menyumbang 80 persen dari PDB-nya. Kenaikan menuju kemakmuran sangat erat kaitannya dengan lokasi geografisnya di Tanduk Afrika.
Namun, ekonomi negara tersebut terhambat karena fasilitas yang mengalami penuaan sehingga tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan transportasi yang semakin meningkat.
China Merchants Group Limited (CGM) menjadi pemegang saham terbesar kedua setelah membeli 23,5 persen saham dari yang terakhir pada bulan Februari 2013.
Port Doraleh yang multi fungsi, yang mulai dibangun pada Agustus 2014, selesai setelah dua tahun. Proyek ini menghabiskan total investasi sebesar $ 580 juta, termasuk pinjaman yang menguntungkan dari Bank Ekspor-Impor China (EIBC).
Port baru ini memiliki kapasitas yang dirancang sebesar 7 juta ton dan direncanakan menampung 200.000 kontainer. Dengan kedalaman air 15,3 meter, pelabuhan ini bisa menampung kapal berkapasitas 100.000 ton. Pelabuhan ini juga dilengkapi dengan fasilitas berskala besar buatan China, yang telah sangat meningkatkan efisiensi operasinya. Pengelolaan pelabuhan mengadopsi pengalaman China.









0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.