Tuesday, September 8, 2015

Mengambil Anak Panah dengan Perahu Berjerami

Menurut ceritanya, pada abad ketiga Masehi, negeri Wei, negara Shu dan negeri Wu merupakan tiga kekuatan yang terbesar di China. Ketiga negara tersebut saling bersaing untuk mengalahkan satu sama lain. Pada suatu ketika, negeri Wei berencana untuk menghapus negeri Wu, yang terletak dekat dengan Sungai Yangtze, melalui jalur sungai. Tidak berapa lama kemudian, tentara Wei sudah tiba di wilayah yang tidak jauh dari negeri Wu. Kemudian mereka berkumpul di daerah tepi sungai, untuk menunggu kesempatan untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap negara tersebut.

Setelah mengetahui niat raja dari negeri Wei dan mengkaji kondisi militer negara musuh, Panglima negeri Wu, Zhou Yu memutuskan untuk menahan serangan musuh dengan panah. Namun, bagaimana caranya untuk menghasilkan 100 ribu batang anak panah yang diperlukan dalam waktu yang amat singkat itu?

Pada saat itu, kebetulan, penasihat militer negeri Shu, yaitu Zhuge Liang sedang mengunjungi negeri Wu. Dia orang yang sangat bijak. Jadi Zhou Yu terus meminta bantuan kepadanya. Zhuge Liang mengatakan bahwa semua anak panah yang diperlukan itu dapat disiapkan dalam waktu 3 hari saja. Dia terus meminta menteri kanan negeri Wu, yaitu Lu Su, sehingga menyediakan 20 buah perahu yang ditutup dengan tabir dan disisipkan jerami, dengan masing-masing ditempatkan 30 orang prajurit. Lu Su juga diminta merahasiakan hal tersebut.

Dalam waktu 3 hari kemudian, Zhuge Liang tidak melakukan apa-apa pun. Pada tengah malam hari ke-3, dia pun mengundang Lu Su untuk bersama-sama dengannya pergi mengambil anak panah tersebut. Kemudian, dia membuat perintah supaya seluruh perahu tersebut terhubung dengan tali yang panjang, lalu, mereka terus maju menuju ke kamp militer negeri Wei.

Pada malam itu, alam diliputi kabut yang tebal. Tim berperahu yang dipimpin oleh Zhuge Liang itu terus maju dengan laju sehingga sampai ke tempat yang dekat dengan kamp militer negeri Wei. Zhuge Liang memerintahkan pasukannya supaya membariskan semua perahu tersebut. Mereka juga diperintahkan untuk memukul gendang perang, sambil berteriak dengan kuat. Lu Su merasa sangat takut. Namun, Zhuge Liang hanya senyum saja, sambil berkata, "menurut Saya, pasti tentara Wei tidak berani menyerang kita pada malam yang berkabut ini. Marilah kita minum dulu."

Setelah tentara Wei mendengar suara drum dan teriakan itu, Panglima mereka, yaitu Cao Cao segera memanggil jeneralnya untuk membahas respon yang harus dilakukan. Melihat kabut yang tebal itu, mereka memutuskan untuk mengirim lebih 10 ribu orang pemanah melepaskan panah secara acak ke arah tentara negeri Wu. Dengan demikian, dalam waktu sekejap saja, perahu-perahu negeri Wu yang ditutupi jerami itu, sudah penuh terkena panah. Ketika menemukan anak panah itu sudah cukup, Zhuge Liang segera memerintahkan pasukannya agar segera mundur. Ketika kabut memudar, tentara Wei baru menyadari apa yang sudah terjadi tadi. Mereka kesal sekali.

Setelah tiba di kamp tentara Wu, Zhou Yu segera memerintahkan pasukannya untuk memindahkan anak-anak panah yang dikumpulkan oleh Zhuge Liang itu. Setelah dihitung, jumlahnya lebih dari 10 ribu batang. Semua orang sangat terkesan dengan kebijaksanaan Zhuge Liang. Mereka juga heran, bagaimana Zhuge Liang tahu cuaca malam itu berkabut. Sebenarnya, dia sangat pandai memprediksi perubahan cuaca. Dengan kepandaian itu, dia berhasil membantu negeri Wu mengambil balik begitu banyak anak panah dari negeri musuhnya.

Related Posts:

  • Taktik Peperangan "Wanita Cantik Dalam 36 Taktik Peperangan pada zaman China kuno, taktik "Wanita Cantik" digunakan ketika seseorang menghadapi situasi yang tidak menguntungkan.Taktik "Wanita Cantik" berarti menggunakan wanita cantik untuk menggoda dan me… Read More
  • Berteman dengan Negara Jauh dan Menyerang Negara Tetangga 36 Taktik Perang adalah sebuah buku yang di dalamnya terkandung 36 taktik perang yang digunakan pada zaman kuno di China dan diwarisi sampai hari ini. Taktik-taktik perang yang terkandung di dalam buku itu telah digunakan d… Read More
  • 36 Taktik Peperangan: Lepaskan Kulit Serangga Maksud asli "Lepaskan Kulit Serangga" adalah, setelah serangga bersalin kulit, jasad serangga itu telah keluar dari kulitnya, hanya tinggal kulit yang sudah kering masih tergantung di tempat asal. Jika kita tidak membuat pe… Read More
  • 36 Taktik perang : Tutup Pintu untuk Menangkap Pencuri 36 Taktik Perang adalah sebuah buku yang di dalamnya terkandung 36 taktik perang yang digunakan pada zaman kuno di China dan diwarisi sampai hari ini. Taktik-taktik perang yang terkandung di dalam buku itu telah digunakan d… Read More
  • Legenda tentang Liang Zhu Liang Shanbo dan Zhu Yingtai adalah salah satu dari empat legenda cerita rakyat China dan salah satu jenis yang paling berpengaruh dari seni verbal. serta menyebar jauh dan luas di China selama lebih dari 1600 tahun, karya … Read More

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.