Kekuatan hangat Militer China dengan mengambil tanggung jawab Internasional

26 Desember 2014 adalah ulang tahun keenam sejak kapal perang Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN) mulai melakukan misi pengawalan di Teluk Aden dan perairan lepas pantai Somalia. Dalam enam tahun terakhir, China telah mengirimkan total 19 gugus tugas untuk melaksanakan misi pendamping untuk total lebih dari 5.800 kapal dagang di 798 batch di Teluk Aden dan perairan lepas pantai Somalia. Media internasional berpendapat bahwa militer China telah membuat kontribusi terhadap anti-pembajakan internasional dengan berpartisipasi dalam operasi pengawalan angkatan laut dengan terus menerus dan normal.

Selain memerangi perompak Somalia, para prajurit China juga telah semakin berpartisipasi dalam banyak hal yang mendesak, sulit, berbahaya dan insiden serius yang merangsang saraf masyarakat internasional.

Pada awal Januari 2015, sebuah batalyon infanteri dari Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) telah dikirim ke negara yang dilanda perang Sudan Selatan untuk misis penjaga perdamaian PBB, dan pasukan berikut akan dikirim Maret 2015. Sebuah regu infanteri yang terdiri dari 13 anggota perempuan juga di antara batalyon infanteri sekitar 700-personil, yang pertama dari jenisnya sejak militer China mulai mengirimkan pasukannya untuk misi operasi penjaga perdamaian.

China telah menjadi negara yang telah mengirimkan paling banyak personel penjaga perdamaian di antara lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Sejak pengiriman 5 pengamat militer untuk operasi penjaga perdamaian PBB pada tahun 1990, China telah mengirimkan jumlah akumulasi personil selama hampir 30.000 orang untuk berpartisipasi dalam total 24 item operasi penjaga perdamaian PBB. Saat ini, sekitar 2.100 pasukan penjaga perdamaian China menerapkan misi penjaga perdamaian mereka di banyak daerah konflik di dunia.

Dalam 25 tahun terakhir, petugas penjaga perdamaian China telah membersihkan jumlah akumulasi lebih dari 9.000 ranjau dan bahan peledak berbagai jenis, serta membangun dan memperbaiki jalan dengan panjang lebih dari 10.000 kilometer, membangun dan memperbaiki jembatan lebih dari 300 buah, mengangkut lebih dari 1 juta ton bahan logistik dengan jarak perjalanan total lebih dari 11 juta kilometer, dan melakukan pelayanan kesehatan terhadap lebih dari 130.000 pasien.

"Pasukan penjaga perdamaian China dipersenjatai dengan peralatan canggih yang terlatih, berani dan ulet, dan telah memberikan kontribusi bagi PBB," kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

Tahun lalu 2014 menyaksikan bahwa militer China telah mengambil tanggung jawab yang lebih internasional di seluruh dunia.

Pada tahun 2014, pasukan China berpartisipasi dalam banyak operasi penyelamatan mulai dari melawan penyakit Ebola,  menyediakan air bersih bagi Maladewa dan mencari pesawat penumpang MH370 yang hilang milik Malaysia Airlines yang menimbulkan kekhawatiran dari seluruh dunia.

Pada bulan Maret 2014, ketika datang berita bahwa MH370 pesawat penumpang Malaysia Airlines dengan penumpang berasal lebih dari 10 negara, militer China segera memulai mekanisme darurat dan cepat mengirim pasukan untuk operasi penyelamatan luar negeri belum pernah terjadi sebelumnya.

Selama penyelamatan, sembilan kapal perang angkatan laut, enam helikopter, lima pesawat angkatan udara dan lebih dari 10 satelit militer dari militer China terus melakukan misi pencarian untuk pesawat yang hilang di wilayah laut termasuk Teluk Thailand, perairan Sumatera RI dan Samudra Hindia selatan dengan jarak navigasi total 50.000 mil laut, setara dengan jarak mengelilingi bumi selama lebih dari dua kali.

Setelah pecahnya penyakit Ebola di Afrika barat, militer China mengirimkan beberapa batch tim medis yang terdiri dari lebih dari 300 staf medis untuk Sierra Leone dan Liberia dan mendirikan 78 tempat tidur observasi dan perawatan pusat medis di Sierra Leone untuk pasien Ebola "Tim China membantu diagnosis dan pengobatan pusat Ebola adalah yang terbaik dan institusi perawatan yang paling nyaman untuk Ebola dengan kualitas pelayanan tertinggi sejak ditemukannya penyakit Ebola pada tahun 1976," surat kabar Liberia Focus melaporkan.

Julio Rios, pakar masalah China di Spanyol, menyatakan bahwa China telah secara bertahap mengadopsi sikap yang lebih aktif dalam beberapa tahun terakhir sehingga untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab dalam urusan internasional. Partisipasi China dalam misi penjaga perdamaian di luar negeri, misi pengawalan angkatan laut, penyelamatan kemanusiaan dan operasi anti-terorisme adalah contoh terbaik.

"Ketika beberapa ancaman keamanan kepada masyarakat internasional muncul dalam beberapa tahun terakhir, militer China terus memberikan bantuan yang tepat waktu, tidak hanya menampilkan 'soft power' China, tetapi juga yang 'kekuatan hangat'," kata Shen Dingli, wakil direktur Institute of International Studies Universitas Fudan yang terletak di Shanghai. Di satu sisi, terdapat persyaratan yang lebih obyektif untuk bantuan China dalam masyarakat internasional, dan di sisi lain, China yang ekonominya telah terus-menerus berkembang juga bersedia untuk mengambil tanggung jawab untuk memberikan kehangatan bagi masyarakat internasional, Shen Dingli menambahkan .