Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menyebut editorial New York Times, berjudul "Penjarahan di Myanmar", sebuah distorsi fakta.
The New York Times mengatakan China bertanggung jawab atas penjarahan grosir sumber daya alam Myanmar, "Keinginan China untuk segala sesuatu dari bagian tubuh harimau, tambang tembaga mengancam lingkungan dan stabilitas politik," Laporan New York times, mencatat bahwa "rakyat Myanmar ingin perampokan ini berhenti."
"Kami sangat tidak setuju dengan editorial," kata Hua, menambahkan artikel jahat memicu perselisihan antara China dan Myanmar.
China selalu menentang penebangan liar, penambangan liar dan perdagangan satwa liar, kata juru bicara itu.
"Kami terus berkomitmen untuk memperkuat kerjasama dengan tetangga kita, termasuk Myanmar, untuk mengatasi kegiatan ilegal, melindungi lingkungan alam dan menjaga stabilitas daerah perbatasan," katanya.
Dia mengatakan, China selalu diperlukan warga negara dan perusahaan China di luar negeri untuk mematuhi undang-undang dan peraturan setempat, melindungi lingkungan dan membawa manfaat bagi masyarakat setempat.
Seharusnya New York times menulis juga laporan tentang Penjarahan yang dilakukan oleh Perusahaan AS di bumi Papua-Indonesia
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.