Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, kemarin memeriksa tahap pertama dari sistem kereta api berkecepatan tinggi yang dibangun dengan bantuan China di Mitto Andei di Kenya tenggara.
Pemerintah Kenya mengatakan link kereta api Mombasa-Nairobi, merupakan rel kereta api pertama Standard Gauge di negeri ini, akan meningkatkan GDP Kenya sekitar 1,5 persen setelah beroperasi.
Proyek ini dilakukan oleh perusahaan negara milik China, China Road and Bridge Company (CRBC) dengan investasi 327 miliar Shilling Kenya (USD 3560000000). Hampir 90 persen dari dana yang dipinjamkan oleh Bank Exim China sementara Kenya hanya menyediahkan sisanya 10 persen.
Jalur rel sepanjang 609,3 km akan menghubungkan pelabuhan Mombasa ke ibukota Nairobi akan selesai pada tahun 2018.
Presiden Kenyatta juga mengunjungi sebuah pabrik manufaktur rel dan jembatan.
Dia mengatakan bahwa puluhan ribu pekerjaan akan diciptakan oleh proyek-proyek konstruksi dan banyak lagi pekerjaan akan tersedia setelah sistem kereta api modern menjadi operasional membawa kesejahteraan bagi jutaan warga Kenya. Kenya saat ini memiliki tingkat pengangguran yang tinggi sekitar 40 persen.
Wen Gang, ketua China Road and Bridge Company, mengatakan proyek ini akan menciptakan 30.000 lapangan kerja bagi warga lokal Kenya selama masa tersibuk konstruksi. Karyawan lokal juga akan dilatih tentang bagaimana mengelola, mengoperasikan dan memelihara sistem kereta api.
Manfaat lain dari proyek ini termasuk mengurangi kemacetan di pelabuhan Mombasa yang akan menyebabkan volume yang lebih tinggi dari perdagangan nasional dan regional.
Ini adalah proyek utama yang diidentifikasi dalam Visi Kenya 2030.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.