Etnis Bonan menetap secara berkelompok di Provinsi Gansu dan Qinghai. Tanah di daerah pemukiman etnis Bonan sangat subur dan terkenal memproduksi gandum, jagung, pic dan kenari. Etnis Bonan pernah disebut etnis "huihui" atau "Baoanhui". Setelah China baru (RRC) didirikan pada tahun 1949, pemerintah China menetapkan nama etnis itu sebagai etnis "Bonan" berdasarkan keinginan etnis itu sendiri.
Etnis Bonan memiliki bahasa sendiri tetapi tidak memiliki tulisan, kebanyakan etnis Bonan fasih berbahasa Mandarin. Etnis Bonan beragama Islam, upacara pernikahan dan kematian etnis itu diselenggarakan berdasarkan peraturan agama Islam, kebiasaan dan kondisi sosial etnis itu hampir sama dengan etnis beragama Islam yang lain di daerah itu, pesta penting bagi etnis itu adalah Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Korban. Etnis Bonan kebanyakan bekerja di sektor pertanian, peternakan dan kerajinan tangan. Pisau Bao'ban sangat tajam dan halus, dan sangat populer di kalangan berbagai etnis di China.
Pada zaman dahulu, etnis Bonan menetap bersama etnis Mongol, karakteristik pakaian etnis itu juga mirip etnis Mengol, mereka memakai jubah dan topi kulit pada musim dingin, dan suka mengikat sabuk sutra yang disulam dengan hiasan.
Sekarang, pakaian etnis Bonan hampir sama dengan etnis Hui dan etnis Dongxiang di daerah itu. Pria etnis itu memakai topi putih, kemeja putih dan celana biru atau abu-abu. Gadis etnis itu suka memakai baju yang berwarna terang dan memakai syal sutra hijau, kaum wanitanya suka memakai topi putih dan tudung berwarna hitam, wanita tua biasanya memakai baju berwarna gelap dan mengenakan jilbab berwarna putih.
Pisau Bonan sangat halus dan cantik, pisau itu tidak hanya menjadi barang penggunaan sehari-hari, tetapi juga membuat hadiah untuk teman-teman. Pisau Bonan sangat terkenal di kalangan penduduk di bagian barat laut China dan juga terkenal di dunia Arab. Pisau Bonan banyak jenis dan diukir dengan gambar tangan, naga, bunga, dan berbagai ukiran gambar tergantung pada jenis pisau. Pisau Bonan sangat tajam, kalau meletakkan rambut dan menghunusnya di mata pisau itu, rambut itu akan putus. Pisau Bonan sudah bersejarah lebih seratus tahun, sekarang, teknologi pembuatan pisau Bonan semakin hari semakin maju, khususnya pada tahun-tahun terakhir ini, pembukaan pasar telah memberi dinamika pembuatan pisau itu. Pada Maret tahun 1985, pemuda etnis Bonan yang menyertai rombongan pemuda China saat mengunjungi Jepang telah menghadiahkan pisau Bonan kepada pemuda Jepang. Mantan Perdana Menteri China Zhou Enlai saat menemui pemimpin negara lain juga pernah menghadiahkan pisau itu kepada para tamu negara.
Lagu jamuan etnis Bonan sangat terkenal, lagu itu biasanya dinyanyikan dalam upacara pernikahan, seni kata lagu itu sangat indah dan enak didengar. Pada malam hari pernikahan, semua teman sekampung akan berkumpul di rumah pengantin baru, banyak pemuda berkumpul di sekitar api unggun di rumah pengantin pria, sambil menyanyi sambil menari, suasana sangat meriah dan bahagia.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.