Pemerintah China menyerukan sisi Vietnam untuk menahan diri di tengah ketegangan yang berkelanjutan di Laut China Selatan. Menteri Luar Negeri China Wang Yi dikabarkan melakukan pembicaraan via telpon dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa .
Indonesia adalah anggota Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang mana Vietnam juga merupakan negara anggota ASEAN.
"Wang Yi mengatakan posisi China untuk melindungi hak-hak berdaulat yang sah dan kepentingan yang tegas dan jelas dan tidak akan berubah. China dan Vietnam sedang melakukan komunikasi yang diperlukan pada situasi saat ini. Kami mendesak pihak Vietnam untuk menenangkan diri, menghormati kedaulatan China dan yurisdiksi, dan tidak berusaha untuk lebih mempersulit dan memperburuk situasi. "
Pernyataan baru berikut protes kekerasan terhadap bisnis milik China di Vietnam selatan. Ribuan demonstran Vietnam telah menyerbu dan menjarah pabrik di provinsi Bihn Duong. Kerusuhan tersebut telah memaksa penutupan sekitar seribu pabrik. Lebih dari selusin pabrik milik masyarakat Tionghoa telah terbakar.
Sentimen anti-China telah meningkat di Vietnam ditengah sengketa atas Kepulauan Xisha (Paracel), yang diklaim baik oleh China dan Vietnam. Kerusuhan dimulai pekan lalu setelah kapal Vietnam berusaha untuk mengganggu pengeboran minyak China memasuki perairan di sekitar Kepulauan Xisha.
Sementara Menlu Indonesia : Marty Natalegawa menyatakan bahwa Indonesia tidak mengambil pendirian dalam masalah kedaulatan atas Laut ChinaSelatan, Indonesia bersedia bersama dengan pihak China dalam memelihara perdamaian dan kestabilan di kawasan Laut China Selatan.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.