Panglima ( TNI ) Jend Moeldoko mengatakan negaranya tidak berniat pengadaan sebuah kapal induk untuk memperkuat sistem pertahanan utama . " Sebuah kapal induk tidak pantas bagi doktrin militer Indonesia ," kata Moeldoko seperti dikutip dari majalah tempo, pernyataan Jend Moeldoko berbeda dengan salah seorang anggota partai yang menyatakan Bahwa Indonesia tidak butuh Dunia tapi Dunia butuh Indonesia, jika dunia butuh Indonesia maka di perlukan kapal Induk untuk menuju ke dunia atau negara lain..
Dia menambahkan bahwa sebuah kapal induk itu tidak perlu karena negara memiliki ribuan pulau, dari Aceh hingga Papua, yang bisa menampung pesawat Angkatan Udara . Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio menjelaskan bahwa Angkatan Laut akan bertindak sesuai dengan doktrin Green water Indonesia , yang menyatakan bahwa angkatan laut yang tidak seharusnya memasuki perairan internasional . " Hanya negara-negara dengan doktrin Blue Water membutuhkan kapal induk , " kata Marsetio .
Ia mengatakan negara-negara dengan doktrin Blue Water cenderung agresor yang mengancam negara-negara lain, ia menambahkan bahwa Indonesia adalah negara yang cinta damai namun kedaulatan teritorialnya NKRI sangat penting .
Meningkatnya ketegangan di perairan Asia Tenggara khususnya di LCS telah menggarisbawahi kebijakan Air Hijau Indonesia, dengan Moeldoko menjelaskan bahwa negara itu akan paling mungkin menyesuaikan jumlah tentara di Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau dan di Cape Datuk di Kalimantan Barat.
Tidak seperti Vietnam, Filipina , Brunei Darussalam dan Malaysia, yang telah menjadi terlibat dalam masalah kedaulatan dengan China atas Laut China Selatan, Indonesia tetap menjadi seorang pengamat . " Kami akan memantau Laut China Selatan untuk mengukur perkembangan dari waktu ke waktu , " kata Moeldoko
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.