Wednesday, April 10, 2013

Asia akan menjadi salah satu pilar ekonomi dunia

Dalam pidatonya di Boao Forum yang diselenggarakan di Haikou, Hainan, 7-8 April 2013, Presiden Xi Jinping ajak negara sahabat secara bersama menciptakan kestabilan internasional. Presiden Xi Jinping menyampaikan sekarang adalah saatnya baik bagi negara besar, maupun kecil, maju atau berkembang dengan mengedepankan kesamaan pandangan bagi terciptanya kestabilan dan pemulihan ekonomi global. Pada masa perubahan seperti ini, RRC, yang menjadi bagian dari masyarakat internasional, akan senantiasa berkontribusi terhadap pembangunan dan perdamaian global, sementara pada saat yang sama bertekad mewujudkan 'China Dream'.

Kehadiran Presiden Xi Jinping menjadi perhatian internasional, karena ini menjadi salah satu kemunculan publik pertamanya sejak menjabat sebagai Presiden RRC bulan Maret 2013 yang lalu. Paparan kuncinya menggarisbawahi tiga hal utama yang diajukan kepada dunia, yaitu perkembangan (fazhan), kestabilan (wending) dan kerjasama (hezuo). Sejumlah pengamat dalam negeri berpendapat ketiga aspek ini akan mendasari transformasi model kerjasama internasional China dalam mendorong negara-negara Asia lainnya untuk secara setara menjadi pilar tatanan ekonomi global, bersama negara-negara dari kawasan lainnya seperti Amerika, Eropa dan Afrika.

Forum tahunan tersebut kali ini menjadi tempat pertemuan bilateral pertama Presiden Xi Jinping dengan beberapa pemimpin negara yaitu Presiden Finlandia, Sauli Niinisto, Presiden Zambia, Michael Sata, Presiden Meksiko, Pena Nieto, dan Peru, Ollanta Humala. Upacara pembukaan dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia lainnya antara lain PM Australia Julia Gillard, Presiden Myanmar U Thein Sein, PM Kamboja Hun Sen, serta Presiden 67th Session of UN General Assembly, Vuk Jeremic.

Boao Forum juga mengundang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parenkraf) RI, Mari E. Pangestu dan Duta Besar RI untuk RRC dan Mongolia, Imron Cotan. Hadir sebagai salah satu pembicara dalam sesi 'Global Governance Reform and G20' yang berlangsung hari Sabtu, 6 April 2013. Menteri Mari Pangestu menyampaikan keyakinannya atas kemampuan 'emerging economies' menjadi daya dorong pemulihan krisis ekonomi global. Sejak krisis ekonomi 2008, kenyataannya 'emerging economies' dari Asia secara signifikan berkontribusi 50% bagi pertumbuhan ekonomi global dimana terdapat negara-negara dengan angka pertumbuhan di atas rata-rata antara lain India 5%, RRC 7,5%, serta Indonesia yang bertumbuh sekitar 6,3%-6,5% selama periode 2011-2013.

Boao Forum adalah forum dialog ekonomi tahunan yang diselenggarakan di kota Boao, yang terletak di Pulau Hainan, provinsi paling selatan RRC. Forum tersebut semakin berandil besar dalam menentukan arah perkembangan dan agenda kerjasama ekonomi internasional, mengingat banyaknya pakar ekonomi, tokoh masyarakat, pengusaha dan pemimpin negara yang diundang hadir bertukar pandangan tentang 'lesson-learned best practices' sesuai bidang keahlian masing-masing. Sebelumnya tahun 2012, Dubes RI juga diundang dan berkesempatan menjadi salah satu panel antara lain bersama mantan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi, PM Singapura Goh Chok Tong serta dihadiri pula oleh mantan Presiden Filipina Fidel Ramos.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.