Sunday, March 17, 2013
KBRI Beijing berusaha menarik mahasiswa China untuk belajar di INDONESIA
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan yang dicapai di berbagai bidang, China juga mengikuti trend global mobilitas mahasiswa dalam menentukan tujuan belajarnya. Karena itu China diprediksi tetap akan menduduki posisi teratas sebagai negara yang terbanyak mengirimkan mahasiswanya belajar ke luar negeri. Kementerian Pendidikan RRC menyatakan bahwa diperkirakan pada tahun 2013 lebih dari 450.000 mahasiswa RRC akan belajar ke luar negeri.
Kecenderungan tersebut terlihat pada ajang pameran pendidikan China International Education Exhibition Tour (CIEET 2013) yang diselenggarakan di China Agriculture Exhibition Center Beijing pada tanggal 9-10 Maret 2013 yang lalu. Ajang pameran pendidikan dunia yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan RRC dengan pihak pelaksana Chinese Service Center for Scholarly Exchange (CSCSE) ini akan dilanjutkan digelar di beberapa kota di China yaitu Shenyang (11-12 Maret), Xi'an (13-14 Maret), Shanghai (16-17 Maret), Hefei (19-20 Maret), Fuzhou (21-22 Maret) dan Guangzhou (23-24 Maret).
Pameran yang diselenggarakan setiap tahun tersebut, pada tahun ini diikuti oleh 424 peserta dari 29 negara di dunia seperti Australia, Belgia, Bulgaria, Kanada, China, Ceko, Denmark, Perancis, Belanda, Hongkong, Hungaria, Indonesia, Irlandia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Makao, Malaysia, Selandia Baru, Rumania, Rusia, Singapura, Spanyol, Swedia, Swiss, Thailand, Turki, Inggris dan Amerika Serikat. Penyelenggaraan CIEET ke-18 di Beijing selama 2 hari telah berhasil menarik pengunjung pameran mencapai lebih dan 40.000. CIEET merupakan ajang pameran pendidikan tahunan terbesar di RRC dan telah dikenal di kalangan perguruan tinggi ternama di dunia.
Sampai tahun 2012 mahasiswa RRC yang belajar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia mencapai jumlah 416 orang mahasiwa, mengalami peningkatan sejumlah 12 % dari tahun sebelumnya. Melihat kecenderungan ini, KBRI Beijing berpartisipasi pada pameran dengan harapan dapat meningkatkan jumlah mahasiswa RRC yang akan belajar di Indonesia. Pada pameran pendidikan tersebut, KBRI Beijing mempromosikan perguruan perguruan tinggi di tanah air yang termasuk dalam kategori 58 Most Promising Universities (berdasarkan hasil evaluasi kualitas sistem pelayanannya).
ITB, IPB, UNAIR, UNHAS, UPI, UGM, ITS, ISI Surakarta, Universitas Brawijaya, Universitas Presiden, Universitas Nasional, Universitas Esa Unggul, Universitas Ahmad Dahlan dan Universitas Sanata Dharma dari Indonesia turut berpatisipasi. Untuk menarik minat siswa China, KBRI Beijing memutarkan film video profil universitas-universitas di Indonesia dan memperoleh respons positif pengunjung yang jumlahnya melimpah selama 2 hari pameran, sehingga bahan-bahan pameran berupa 1000 buah buku panduan universitas hanya tersisa sebanyak 362 buah saja pada hari penutupan. Minat belajar ke Indonesia di kalangan siswa China cukup besar terbukti dengan banyaknya permohonan konsultasi belajar kepada Atase Pendidikan dari pengunjung di akhir pameran.
Related Posts:
Kemlu China: Hormati UNCLOS Tidak Sama Dengan Hormati Arbitrase LCS Yang Diajukan Filipina XINHUA: Menghormati Konvensi PBB Tentang Hukum Laut (UNCLOS) tidak sama dengan menghormati dan menerima apa yang disebut sebagai proses arbitrase yang diajukan Filipina secara sepihak. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ch… Read More
China kirim calon astronout untuk mengikuti pelatihan gua di Italia Calon astronot China terbaru Ye Guangfu, siap untuk mengikuti pelatihan gua di Italia yang dihadiri oleh astronot dari lima negara. … Read More
China Cosco siap meluncurkan jalur pelayaran di Laut China Selatan Pariwisata di kepulauan Xisha China COSCO Shipping Corp, yang memiliki armada terbesar di dunia baik kapal operator khusus dan kapal serbaguna, berencana untuk meluncurkan jalur pelayaran di Laut China Selatan bulan depan.… Read More
Pertemuan yang mengharukan setelah 73 tahun Tujuh puluh tiga tahun setelah Li Shurong (kanan) diculik dari kota kelahirannya di provinsi Hebei China Utara, ia akhirnya bertemu dengan kakaknya Ai Shuzhang di kota Guangzhou di v China pada tanggal 21 Juni 2016. … Read More
Kecelakaan bus yang menewaskan 35 orang di China Seorang polisi lalu lintas memeriksa situs kecelakaan di kabupaten Yizhang, Provinsi Hunan sentral China, dimana pada tanggal 26 Juni 2016. terjadi kecelakaan ketika bus menabrak pagar pembatas jalan dan kemudian terj… Read More
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.