China mulai lakukan R & D pesawat generasi ke 6

China telah berhasil mengembangkan sejumlah pesawat tempur generasi ke 5 walaupun belum di produksi secara massal, seperti J-20 dan J-31, kini pusat R & D China telah mulai mencurahkan pekerjaan pra-penelitian pesawat tempur generasi ke-6. Ini berarti bahwa China tidak hanya menjadi negara kedua di dunia yang mengembangkan pesawat tempur generasi ke-5 pada saat yang sama, juga memiliki proyek penelitian aktif dalam pesawat tempur generasi ke-6.

Pada awal bulan lalu, menurut "Industri China Daily", Shengyang Aircraft Corporation (SAC), salah satu perusahaan tulang punggung AVIC, telah menyusut siklus pengembangan pesawat tempur dari 10-15 tahun menjadi 3-5 tahun. SAC hanya memerlukan waktu 19 bulan untuk mengembangkan prototipe J-31 dan menciptakan rekor dunia baru. Setelah penerbangan uji sukses J-31 stealth fighter ini berlangsung pada tanggal 31 Oktober.

"Sains dan Teknologi Harian China" melaporkan bahwa salah satu tujuan khusus UAV dengan hak kekayaan intelektual independen telah muncul, dan auto-pengintaian dan pengawasan drone juga telah dikembangkan. Kunci Tempur prototype drone produk SAC,  Unmanned telah merealisasikan penerbangan perdananya pada bulan lalu 2012. Beberapa data industri militer China menunjukkan bahwa UCAV SAC memiliki ukuran lebih besar dari nEUROn Perancis dengan lebar sayap 14 meter, panjang 11 meter, tetapi lebih kecil dari US X-47B.

Ahli penerbangan China berspekulasi bahwa memiliki karakteristik tempur generasi ke-6 China: kinerja siluman secara signifikan lebih tinggi daripada generasi ke  5 , dari subsonik, supersonik untuk penerbangan hipersonik, dilengkapi dengan fusi sensor dan sangat sensitif sistem avionik dalam spektrum elektromagnetik penuh , baik berawak maupun tak berawak, membawa berbagai jenis senjata, seperti pistol elektromagnetik dan senjata laser. Berdasarkan standar teknologi, pesawat tempur generasi ke-5 seperti F-22, F-35, T-50, J-20, J-31 akan dengan mudah dikalahkan oleh sistem tempur udara generasi ke 6.