Pengamat Beijing mengatakan, pidato Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) Xi Jinping telah menguraikan fondasi pokok prinsip China dalam menempuh jalan perkembangan damai.
Xi Jinping menegaskan, China mempertahankan jalan perkembangan secara damai, tanpa melepaskan kewenangan dan kedaulatannya serta tanpa mengorbankan kepentingan inti negara. Ia menambahkan, negara manapun di dunia tidak akan dapat melakukan transaksi dengan China hanya demi kepentingan sepihak, juga tidak akan dapat mengambil keuntungan dari China yang dapat merugikan kedaulatan, keamanan dan pembangunan .
Buku putih " Pembangunan Damai China" yang diumumkan pada bulan September tahun 2011 untuk pertama kalinya menggariskan kepentingan inti China, termasuk kedaulatan negara, keamanan nasional, keutuhan wilayah dan kesatuan negara serta jaminan pokok bagi sistem politik negara, kestabilan sosial dan perkembangan ekonomi berkelanjutan yang ditetapkan Undang-Undang Dasar.
Wakil Rektor Institut Hubungan Internasional Universitas Ranmin China Jin Canrong mengatakan, untuk pertama kalinya pemimpin PKC menetapkan garis dasar prinsip China dalam menempuh jalan perkembangan damai, juga dapat dikatakan sebagai garis merah. Jin Canrong mengatakan, masyarakat internasional dapat mengenal lebih dalam mengenai perkembangan damai China. Pidato Xi Jinping juga merupakan prinsip dan pemikiran pemimpin baru PKC mengenai kebijakan luar negeri.
Sementara itu, Profesor Su Hao dari Institut Hubungan Luar Negeri China mengatakan, pemimpin PKC menyadari bahwa perkembangan China tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan eksternal yang damai, namun kondisi itu perlu diciptakan dan dipelihara bersama, bukan hanya dari China sendiri, apalagi apabila harus mengorbankan kepentingan inti negaranya.
Xi Jinping dalam pidatonya juga menunjukkan, China harus menempuh jalan perkembangan damai, negara lainnya juga perlu menempuh jalan perkembangan damai, apabila semua negara sepakat, maka negara-negara di dunia dapat berkembang bersama dan hidup berdampingan secara damai.
Mengenai pidato Xi Jinping ini, media asing berpendapat, pidato tersebut merupakan " pernyataan keras nasionalisme ", China akan mengambil sikap yang lebih keras di pentas internasional. Hal itu akan menimbulkan kekhawatiran negara-negara tetangga yang bersengketa dengan Tiongkok dalam masalah pembagian wilayah.
Profesor Su Hao mengatakan, persepsi tersebut tidaklah benar, sebagian media asing berupaya membesar-besarkan apa yang disebut " ancaman Tiongkok ". Tiongkok tidak akan mengupayakan hegemonisme dan mengancam negara kecil, kebijakan luar negeri Tiongkok ke depannya akan mengupayakan dan menciptakan lingkungan eksternal yang kondusif bagi pembangunan Tiongkok.
Buku putih " Perkembangan Damai Tiongkok " menuliskan, Tiongkok mempertahankan prinsip " tidak mengagresi negara lain ", berupaya menyelesaikan pertikaian internasional dan isu panas melalui dialog damai.
Pengamat berpendapat, pidato Xi Jinping mengumumkan bahwa Tiongkok akan terus menempuh jalan perkembangan damai, Tiongkok sendiri juga telah menetapkan garis dasarnya dalam perkembangan damai.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.