Yudhoyono kemarin (25/1) di Markas Besar TNI Indonesia mengatakan, pada masa resesi pasar global tahun 2008, volume perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok tercatat 31,5 milyar dolar AS, meningkat 20% dibandingkan tahun 2007, berarti sudah lebih awal mewujudkan target volume perdagangan senilai 30 milyar dolar AS pada tahun 2010.
Ia mengatakan, CAFTA tidak boleh hanya dipandang sebagai masuknya dalam jumlah besar barang perdagangan Tiongkok ke pasar Indonesia, karena barang-barang perdagangan Indonesia juga memperoleh kesempatan untuk memasuki pasar negara lain dengan bea masuk nol persen.
Yudhoyono mengatakan, ASEAN telah menjadi Masyarakat Keamanan Politik, Masyarakat Sosial dan Kebudayaan serta Masyarakat Ekonomi. Integerasi ekonomi adalah tujuan bersama bagi negara-negara anggota ASEAN, sedang pelaksanaan CAFTA justru satu langkah yang diayunkan ke target tersebut.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.