Zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN diresmikan pada tanggal 1 Januari tahun 2010 dengan membawa peluang dan tantangan bagi perkembangan Tiongkok dan negara-negara ASEAN. Dalam forum zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN yang digelar kemarin ( 07/01 ), para pakar dan sarjana dari berbagai anggota ASEAN melakukan pembahasan mengenai hal tersebut.
Ketua Dewan Institut Strategis dan Internasional Indonesia, Djsman Simandjuntak menunjukkan, untuk merealisasi pengintegrasian, tugas yang mendesak sekarang ini adalah mengembangkan infrastruktur berbagai negara, sementara mengembangkan dan meningkatkan perangkat lunak kualitas sumber tenaga.
Direktur Institut Perkembangan Thailand, Dr. Nipin Poapongsakorn menunjukkan, setelah peresmian zona perdagangan bebas, yang perlu diperhatikan ialah mengurangi pagar perdagangan, maka diperlukan suatu standar yang diakui kedua pihak untuk mengelola perdagangan, termasuk transparan lintas bea cukai, logistik perdagangan, pemeriksaan dan standarisasi, guna menyediakan kemudahan kepada perusahaan kecil dan menengah.
Selain itu, di depan upacara perayaan peresmian zona perdagangan bebas yang diadakan kemarin, Wakil Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, Nguyen Canh Tu menyatakan, di bawah latar belakang ekonomi regional dan ekonomi dunia belum dipulihkan sepenuhnya, kedua pihak perlu melaksanakan berbagai komitmen mengenai zona perdagangan bebas, menentang proteksionisme perdagangan dalam segala bentuk.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.