Di depan resepsi, Sekretaris Jenderal pihak Tiongkok Dewan Bisnis Tiongkok-ASEAN, Xu Ningning dalam sambutannya mengatakan, selama satu tahun yang lalu, Tiongkok bersama negara ASEAN maju bergandengan, hubungan persahabatan, kerja sama ekonomi dan dagang mencapai perkembangan baru. Tanggal 1 Januari, Tiongkok dan ASEAN telah memasuki era bebas bea masuk, kawasan perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN dengan 1,9 milyar konsumen telah muncul dihadapan dunia. Dibentuknya zona tersebut akan membawa hubungan kedua pihak memasuki tahap perkembangan yang menyeluruh, mendalam dan erat dan dinamis.
Chindo News
Informasi berita, sosial, budaya, etnik, militer, teknologi, dari negara China.
Chindonews.blogspot.com
Informasi berita, sosial, budaya, etnik, militer, teknologi, dari negara China. .
China-Indonesian Information
Informasi berita, sosial, budaya, etnik, militer, teknologi, dari negara China..
Pameran Mobile
Pameran Mobil Internasional.
Pertukaran Budaya
Kebudayaan adalah sesuatu hal yang baru yang menghasilkan nilai budaya.
Friday, January 29, 2010
Resepsi Tahun Baru Imlek Tiongkok-ASEAN di Beijing
Thursday, January 28, 2010
Forum Pariwisata ASEAN Digelar Di Brunei
Hadir dalam forum itu para menteri pariwisata dan wakil dunia pariwisata anggota-anggota ASEAN dan mitra dialog serta hampir seribu tokoh berbagai kalangan Brunei. Kegiatan awal forum sudah dimulai sejak 21 Januari lalu. Selama berlangsungnya kegiatan itu, tokoh-tokoh kalangan pariwisata negara-negara ASEAN ambil bagian dalam berbagai diskusi dan kegiatan pertukaran. Selain itu, forum juga mengadakan pameran untuk memperkenalkan sumber daya dan produk pariwisata berbagai negara.
Wednesday, January 27, 2010
Kota Nanjing Ibu Kota Propinsi Jiangsu
Nanjing yang memiliki sejarah peradaban sepanjang 6.000 tahun dan sejarah berdirinya kota sepanjang 2.400 tahun disebut sebagai "empat kota kuno Tiongkok yang terkenal" bersama Beijing, Xi'an dan Luoyang. Sejak tahun 229 masehi, terdapat 10 dinasti berturut-turut menjadikan Nanjing sebagai ibukota, maka Nanjing disebut juga sebagai "ibukota 10 dinasti". Di bawah dan di atas permukaan tanah kota Nanjing sekarang ini tersimpan tak terbilang banyak benda budaya dan patilasan sejarah yang menjadi ciri khas dan keunggulan penting Nanjing di bidang budaya dan sejarah. Benda-benda budaya enam dinasti yang tersimpan di Museum Kota Nanjing tersohor di seluruh dunia.
Kota Nanjing yang terletak di tepi selatan hilir Sungai Yangzi adalah ibukota Provinsi Jiangsu, luas distrik kota 860 kilometer persegi dengan penduduk lebih tiga juta. Daerah yurisdiksinya mencakup kedua tepi Sungai Yangzi. Nanjing yang dulu dinamakan kota Jinling ini memiliki pemandangan alam yang indah, serta patilasan sejarah dan benda budaya yang kaya. Nanjing terkenal pula sebagai kota taman dengan tingkat penghijauan kotanya yang tinggi. Kota Nanjing sekarang ini adalah pusat politik, ekonomi dan budaya Provinsi Jiangsu, juga salah satu pusat perhubungan dan telekomunikasi yang terpenting di daerah Tiongkok bagian timur, dan kota dagang internasional terbesar di Delta Sungai Yangzi setelah Shanghai.
Fei Zhiming dari biro perjalanan CTS Nanjing mengatakan, di kedua sisi jalan kota Nanjing banyak ditanami pohon Firmiana Simplex Perancis. Meskipun namanya Firmiana Simplex Perancis, tapi sebenarnya berasal dari Provinsi Yunnan Tiongkok. Dinamakan begitu karena jenis pohon ini daunnya rindang, maka banyak ditanam di daerah konsesi Perancis kota Nanjing pada zaman dulu.
Dari patilasan sejarah yang terdapat di kota itu, kita dapat menelusuri jejak sejarah: Makam Sun Yatsen yang dibangun menyusuri bukit tampak khitmad dan megah; dari kelompok bangunan Kuil Fuzi yang antik, kita bisa membayangkan suasana ramai kota zaman Dinasti Qing; Gerbang Zhonghua yang megah sangat indah perancangannya; Selain itu, terdapat pula Makam Zhu Yuanzhang, kaisar pendiri Dinasti Ming, serta tempat peringatan revolusioner Yuhuatai.
Sungai Qinhuai adalah sebuah sungai yang melintas di kota Nanjing. Sungai itu memberi warna budaya dan sejarah yang kental kepada kota tersebut. Bercerita tentang sungai itu, Fei Zhiming mengatakan, Sungai Qinhuai adalah sungai ibunda warga Nanjing. Sungai yang panjangnya hanya beberapa kilometer itu adalah buaiyan sistem ujian kerajaan di Tiongkok zaman kuno. Di kedua tepi Sungai Qinhuai sekarang ini tampak bangunan rumah bertembok warna merah jambu dan genteng warna merah dengan lampion-lampion besar warna merah yang menghias rumah-rumah itu. Rumah makan, kedai teh, warung makanan kecil dan berbagai hidangan khas berjajar di kedua tepi sungai, terdengar dari rumah-rumah itu alunan musik, menambah suasana khas kota ini. Kalau Anda berminat, boleh menyewa sebuah perahu dengan pendayung putri yang akan membawa Anda menikmati pemandangan di kedua tepi sungai. Pemandangan sangat asyik apalagi di waktu malam yang dihias sinar lampu warna-warni.
Tembok kuno kota Nanjing yang dibangun menyusuri Sungai Qinhuai adalah lambang sejarah. Tembok setinggi 12 meter itu tebalnya antara 7,6 sampai 12 meter. Tembok yang sudah bersejarah ratusan tahun itu sampai kini masih kukuh berdiri. Di tembok itu terdapat 2.000 benteng pertahanan dan 24 gerbang.
Fei Zhiming mengatakan pada tembok yang sudah bersejarah 600 tahun ini terdapat banyak lubang bekas tembakan. Ini adalah saksi sejarah. Menurut cerita sejarah, Kaisar Zhu Yuanzhang dari Dinasti Ming ketika membangun tembok tersebut kekurangan dana, maka ia memerintahkan saudagar kaya setempat membiayai pembuatan bata untuk pembangunan tembok kota. Batu bata dibuat di provinsi Anhui dan Jiangxi, lalu diangkut ke Nanjing. Kalau mutu bata tidak memenuhi standar akan dikembalikan. Tapi, kalau yang kedua kalinya masih belum memenuhi persyaratan, saudagar yang bersangkutan akan dihukum mati. Maka, batu bata yang dibuat dengan taruhan jiwa itu sangat tinggi kualitasnya sehingga tembok kota yang dibangun dengan menggunakan batu bata itu masih berdiri kukuh sampai sekarang setelah berlangsung 600 tahun.
Setelah menyaksikan bangunan zaman kuno, kami mengunjungi Jembatan Sungai Yangzi di Nanjing yang selesai dibangun pada tahun 1968. Jembatan dua susun ini, bagian atas adalah jembatan jalan raya sepanjang 4.500 meter dan lebar 15 meter, bagian bawah adalah jembatan kereta api sepanjang 6.700 meter dan lebar 14 meter. Jembatan yang megah itu merentang di atas Sungai Yangzi. Ribuan lampu yang menerangi jembatan itu di malam hari bak untaian mutiara menghias pemandangan malam kota Nanjing. Jembatan tersebut merupakan kebanggaan rakyat Nanjing dan seluruh negeri.
Di Nanjing, banyak jalan dan dermaga diberi nama "Sun Yatsen". Mengenai hal ini, Fei Zhiming mengatakan, tanggal 1 Juni tahun 1927, suatu upacara yang khitmad dan meriah berlangsung di kota Nanjing untuk menyambut kedatangan peti jenasah Doktor Sun Yatsen, pelopor revolusi demokratis Tiongkok yang diusung ke kota ini dari Beijing. Sejak itu, dermaga, jembatan dan jalan yang dilalui peti jenasah itu diubah namanya menjadi dermaga, jembatan dan jalan Sun Yatsen.
Makam Sun Yatsen adalah obyek wisata yang tak boleh dilewatkan di kota Nanjing. Selain itu, Anda juga jangan melewatkan Danau Xuanwu yang terkenal indah pemandangannya di kota itu.
Memasuki Era Perdagangan bebas saat ini, Kota Nanjing mengalami perubahan yg pesat sebagaimana dengan Kota2 lainnya yg berada di pesisir timur, yg mengalami Booming Ekonomi. berikut saya lampirkan perkembangan Kota Nanjing saat ini :Tuesday, January 26, 2010
SBY: CAFTA Adalah Kesempatan Baik bagi Perkembangan Ekonomi Indonesia
Yudhoyono kemarin (25/1) di Markas Besar TNI Indonesia mengatakan, pada masa resesi pasar global tahun 2008, volume perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok tercatat 31,5 milyar dolar AS, meningkat 20% dibandingkan tahun 2007, berarti sudah lebih awal mewujudkan target volume perdagangan senilai 30 milyar dolar AS pada tahun 2010.
Ia mengatakan, CAFTA tidak boleh hanya dipandang sebagai masuknya dalam jumlah besar barang perdagangan Tiongkok ke pasar Indonesia, karena barang-barang perdagangan Indonesia juga memperoleh kesempatan untuk memasuki pasar negara lain dengan bea masuk nol persen.
Yudhoyono mengatakan, ASEAN telah menjadi Masyarakat Keamanan Politik, Masyarakat Sosial dan Kebudayaan serta Masyarakat Ekonomi. Integerasi ekonomi adalah tujuan bersama bagi negara-negara anggota ASEAN, sedang pelaksanaan CAFTA justru satu langkah yang diayunkan ke target tersebut.
Monday, January 25, 2010
Rapat Dialog WPM Tiongkok-Indonesia Digelar
Sidang kedua Mekanisme Dialog Wakil Perdana Menteri Tiongkok-Indonesia diadakan di Jakarta kemarin (21/1) dengan dipimpin bersama oleh Anggota Dewan Negara Tiongkok, Dai Bingguo dan Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia, Marsekal TNI Djoko Suyanto. Kedua pihak menyatakan puas atas kecenderungan baik perkembangan hubungan kedua negara dan mencapai kesepahaman yang luas untuk mendorong maju kemitraan strategis Tiongkok-Indonesia.
Pada kesempatan itu, Dai Binguo mengatakan, Tiongkok dan Indonesia adalah negara besar berkembang dan negara penting di Asia. Kedua negara mempunyai kepentingan bersama yang luas, dasar hubungan bilateral sangat kokoh. Dalam latar belakang situasi internasional dewasa ini sedang mengalami perubahan rumit dan mendalam, berbagai masalah dan tantangan global semakin bertambah, kedua negara beralasan dan berkeperluan untuk meningkatkan kerjasama, ini tidak saja sesuai dengan kepentingan mendasar kedua negara, tapi juga menguntungkan perdamaian, kestabilan dan perkembangan regional bahkan dunia. Tiongkok dari ketinggian strategis dan segi jangka panjang mementingkan hubungannya dengan Indonesia, bersedia bersama Indonesia mencengkam peluang agar secara menyeluruh melaksanakan kesepahaman yang dicapai oleh Presiden Tiongkok, Hu Jintao dan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengenai pengembangan kemitraan strategis kedua negara, peningkatan saling percaya, perdalaman kerja sama supaya kedua negara menjadi tetangga, sahabat dan mitra yang baik.
Sementara itu, Suyanto menyatakan, hubungan Indonesia dan Tiongkok berkembang baik. Indonesia sangat mementingkan hubungannya dengan Tiongkok, dan bertekad menjadikan program aksi deklarasi bersama kemitraan strategis kedua negara sebagai pedoman, mengambil langkah yang riil, mempererat kerja sama dengan Tiongkok, terus memperpadat makna hubungan kedua negara, agar mendatangkan lebih banyak kesejahteraan kepada rakyat kedua negara dan memberikan sumbangan dalam mendorong perdamaian dan kemakmuran regional.
Kedua pihak sebulat pendapat:
Pertama: meningkatkan saling percaya strategis. Memelihara kontak lapisan tinggi, sepenuhnya memanfaatkan mekanisme dialog tingkat wakil perdana menteri dan lainnyauntuk mengadakan dialog strategis, mengadakan komunikasi dan koordinasi yang tepat pada waktunya mengenai masalah-masalah yang penting. Indonesia menegaskan kembali akan berpegang teguh pada kebijakan satu Tiongkok dan mendukung hubungan kedua tepi Selat Tiongkok berkembang secara damai.
Kedua: memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan. Bersama-sama mendorong pembangunan Kawasan Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA), mewujudkan saling menguntungkan dan menang bersama, agar memperluas kerja sama antara kedua negara di bidang-bidang perdagangan, pembangunan prasarana, eksploitasi sumber daya energi. Indonesia menyambut investasi perusahaan Tiongkok.
Ketiga: memperluas pertukaran sosial budaya. Menghidupkan kegiatan "Tahun Persahabatan Tiongkok-Indonesia". Menyelenggarakan beragam pertukaran sosial dan kebudayaan agar meningkatkan saling pengertian dan persahabatan antara rakyat kedua negara.
Keempat: meningkatkan kerja sama keamanan dan penegakan hukum. Mengadakan kunjungan timbal balik tentara kedua negara, memperluas kerja sama penataran personil, mengadakan latihan gabungan militer antiterorisme. Memperdalam kerja sama dalam memberantas kejahatan transnasional dan penegakan hukum di laut.
Kelima: mempererat kerjasama dalam urusan multilateral. Bersama-sama mendorong maju hubungan Tiongkok-ASEAN. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dalam kerangka PBB. Bergandengan tangan menangani krisis moneter internasional dan mendorong pertumbuhan mantap pertumbuhan ekonomi regional.
Seusai pembicaraan, kedua pihak bersama-sama menyaksikan penandatanganan Program Aksi Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok dan Republik Indonesia mengenai Pelaksanaan Deklarasi Bersama Kemitraan Strategis. Program tersebut telah merumuskan langkah kongkrit untuk melaksanakan kesepahaman pemimpin kedua negara mengenai pengembangan kemitraan strategis Tiongkok-Indonesia, mengadakan dialog, pertukaran dan kerjasama pada bidang yang luas.
Friday, January 22, 2010
Sidang Ke-2 Mekanisme Dialog Indonesia-Tiongkok Digelar
Sidang Ke-2 Mekanisme Dialog Tingkat Wakil Pendana Menteri Tiongkok-Indonesia kamarin (21/1) digelar di Jakarta. Kedua pihak menyatakan puas atas momentum baik perkembangan hubungan kedua negara dan mencapai kesepahaman luas mengenai pendorongan perkembangan lebih lanjut kemitraan strategis kedua negara.
Sidang kali ini dipimpin bersama oleh Anggota Dewan Negara Tiongkok, Dai Bingguo dan Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia, Djoko Suyanto. Kedua pihak mencapai lima kesepahaman, yaitu menambah saling percaya strategis, memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan, memperluas pertukaran sosial budaya, meningkatkan kerja sama keamanan dan penegakan hukum dan mempererat koordinasi dalam urusan multilateral.
Seusai sidang itu, kedua pihak bersama menyaksikan penandatanganan Rencana Aksi Deklarasi Bersama Pemerintah Tiongkok dan Indonesia tentang Pelaksanaan Kemitraan Strategis.
Budaya Tana TORAJA
Manusia hidup di bumi ini hanya untuk sementara, kematian tidak bisa ditunda-tunda. Kesadaran itu ditanam dalam prinsip masyarakat Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Prinsip tersebut dikenal masyarakat setempat sebagai Aluk Todolo, hidup mati adalah pasti dan dicerminkan dalam nilai-nilai adat dan keagamaan.
Seperti dalam upacara adat Rambu Solo. Kematian diyakini ada dan sangat dihormati. Setiap upacara pemakaman, keluarga diharuskan membuat pesta sebagai tanda penghormatan terakhir kepada mendiang yang telah mati.
Upacara kematian adalah upacara tertinggi yang penting, dilaksanakan dua kali dengan rentang waktu minimal setahun. Proses yang sangat panjang yang berisi beragam ritus yang lekat dengan nilai setempat dari membungkus jenazah (Ma'tundun), membubuhkan ornamen dari benang emas dan perak pada peti jenazah (Ma'roto), menurunkan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan (Ma'Parokko Alang), hingga mengusung kenazah ke tempat peristirahatan terakhir (Ma'Palao).
Di sela ritual juga dilaksanakan adu kerbau yang disebut masyarakat setempat Ma'pasilaga tedong. Lalu ritus dibungkus dalam tarian adat untuk mengantar yang meninggal agar sampai ke dunia arwah atau puyo. Dilanjutkan dengan pemotongan kerbau untuk membekali jiwa yang pergi dengan sebaik-baiknya.
Upacara kematian ini harus segera diselesaikan, sehingga suku Tana Toraja tidak khawatir untuk menggelar upacara suka cita yang disebut rambu Tuka.
Rambu Tuka adalah pesta bagi yang hidup. Seperti dalam pernikahan, syukuran panen dan peresmian rumah adat/tongkonan yang baru, atau yang selesai direnovasi. Beragam seni tari dan musik hadir mengiringi upacara ini.
Dua upacara yang tidak pernah lekang dimakan zaman. Upacara hidup dan mati itulah yang membuat ikatan kekeluargaan suku Tana Toraja sangat kuat. Rumpun keluarga terjaga dalam sebuah prinsip Aluk Todolo. Terjaga di Negeri yang bulat seperti bulan dan matahari "Tondok Lili na Lapongan Bulan Tana Matari allo".
Thursday, January 21, 2010
Acara Persembahan Daya Tarik Asia Tenggara
Persembahan berjudul "Daya Tarik Asia Tenggara" sebagai pembuka Acara Kawasan Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA), di Dewan Rakyat Nanning, Guangxi - Tiongkok. |
|
Tarian Rakyat Guangxi, untuk Tarian Ucapan Selamat datang para Tamu |
Tarian Impian teratai |
Tarian dari beberapa Negara-Negara ASEAN |
Tarian dari INDONESIA |
Akrobat Kaum Muda |
Tarian Burung Merak |
Tarian Bunga CAFTA yang sedang berkembang |
Indonesia Kirim Barang Bantuan Ke Haiti
Juru bicara Kepresidenan Indonesia Dino Patti Djalal mengatakan kepada wartawan, barang-barang pertolongan itu meliputi 15 tenda, 3 ton obat-obatan, 5 ton makanan, 5 ton pakain anak dan bayi, sebuah ambulans, sebuah truk dan sebuah alat pemurnian air.
Dikatakan oleh Dino Patti Djalal, Indonesia akan membentuk sebuah tim pertolongan reaksi cepat yang terdiri atas 30 dokter, 10 anggota tim pencarian dan pertolongan, 10 insinyur listrik, serta 25 pakar bangunan dan komunikasi ke Hati.
Tuesday, January 19, 2010
Masyarakat Tionghoa di Indonesia Mengenang Almarhum Gus Dur
Menurut laporan Kantor Berita Xinhua, hampir sepuluh ribu masyarakat Tionghoa bersama suku lainnya kemarin (17/01) di Stadion Senayan, Jakarta mengadakan upacara belasungkawa dengan penuh khidmat untuk mengenang mantan pemimpin tertinggi Indonesia, Almarhum Mantan Presiden Abdurrahman Wahid yang telah memberikan sumbangan maha besar bagi reformasi demokrasi, kerukunan dan kerujukan nasional Indonesia.
Upacara belasungkawa diawali dengan lagu Indonesia Raya. Setelah para peserta mengheningkan cipta, rombongan paduan suara dari 40 organisasi masyarakat Tionghoa dan terdiri dari seribu orang menyanyikan lagu-lagu untuk memperingati Gus Dur.
Friday, January 15, 2010
Anggota Dewan Negara Tiongkok Bakal Kunjungi Indonesia
Anggota Dewan Negara Tiongkok Bakal Kunjungi Indonesia
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Jiang Yu hari ini (14/1) di Beijing menyatakan, atas undangan Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia Djoko Suyanto dan Pemerintah Brunei, Anggota Dewan Negara Tiongkok Dai Bingguo akan mengadakan kunjungan resmi di kedua negara tersebut dari Tgl 21 sampai 26 Januari mendatang.
Thursday, January 14, 2010
Pengintegrasian Ekonomi Regional Tiongkok-ASEAN
Kawasan Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA) yang diresmikan tanggal 1 Januari lalu adalah kawasan perdagangan bebas pertama yang dinegosiasikan Tiongkok dengan negara lain, juga kawasan perdagangan bebas terbesar di dunia yang terdiri dari negara-negara berkembang. Dengan diresmikannya CAFTA, Tiongkok dan 10 anggota ASEAN mulai memasuki era tarif nol persen, dan peningkatan taraf liberalisasi perdagangan sedang mempercepat proses pengintegrasian eknomi regional.
Dalam Forum CAFTA di Kota Nanning, Daerah Otonom Zhuang Guangxi baru-baru ini, Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok Yi Xiaozhun menyatakan, dengan diresmikannya CAFTA, fasilitasi perdagangan dan investasi antara Tiongkok dan ASEAN akan mengalami peningkatan lebih besar, perusahaan dan masyarakat kedua pihak akan mendapat keuntungan daripadanya. Dikatakannya:"Mulai 1 Januari tahun 2010, tarif nol persen akan diterapkan untuk lebih 90 persen produk Tiongkok dan 6 anggota lama ASEAN yakni Indonesia, Brunei, Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapura. Dan liberalisasi perdagangan antara Tiongkok dan 4 anggota baru ASEAN yakni Vietnam, Laos, Kamboja dan Myanmar juga akan mencapai taraf yang sama pada tahun 2015. Dengan adanya pengaturan sistemik CAFTA yang menguntungkan kedua belah pihak itu, Tiongkok dan para anggota ASEAN dapat berbagi efisiensi pengintegrasian ekonomi dengan memperluas akses pasar serta menghilangkan pagar perdagangan dan investasi dengan memperhatikan sepenuhnya taraf perkembangan ekonomi dan daya tahan pasar masing-masing pihak."
Skala saling investasi antara Tiongkok dan ASEAN juga terus diperluas pada tahun-tahun terakhir ini. Investasi langsung Tiongkok di ASEAN meningkat dari 230 juta dolar Amerika pada tahun 2003 menjadi 2,18 miliar dolar Amerika tahun 2008, mencatat kenaikan hampir 9 kali lipat. Semakin banyak perusahaan Tiongkok menjadikan negara-negara ASEAN sebagai tempat tujuan investasi.
Wakil Perdana Menteri Laosavat Lengsavad menyatakan, untuk mendorong perkembangan lebih cepat kawasan perdagangan bebas, adalah sangat perlu meningkatkan investasi kedua pihak, khususnya investasi di bidang pembangunan infrastruktur. Dikatakannya:"Laos telah ambil bagian dalam pembangunan jalan bebas hambatan Kunming-Bangkok. Laos sangat ingin bersama-sama melaksanakan proyek pembangunan jalan kereta api pan-Asia yang menghubungkan Tiongkok dengan negara-negara ASEAN sejalan dengan kemajuan lebih cepat Kawasan Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN."
Sebagai satu-satunya provinsi yang mempunyai perbatasan darat dan jalur lalu lintas laut dengan negara-negara ASEAN, Daerah Otonom Zhuang Guangxi adalah kubu depan dan jendela pertukaran dan kerjasama antara Tiongkok dan ASEAN. Dalam kurun waktu antara tahun 2004 dan 2008, nilai perdagangan antara Guangxi dan ASEAN meningkat 300 persen, investasi Guangxi di ASEAN bertambah 26 kali lipat, sedang investasi riil ASEAN di Guangxi juga meningkat lebih 4 kali lipat. Ketua Daerah Otonom Zhuang Guangxi, Ma Biao menyatakan, dengan diresmikannya CAFTA, Guangxi akan memperluas kerjasama dengan negara-negara ASEAN. Dikatakannya:"Guangxi bersedia bersama berbagai pihak melaksanakan rencana aksi terkait, melaksanakan sejumlah proyek penting di bidang-bidang infrastruktur, pertanian, pariwisata dan kawasan kerjasama ekonomi lintas perbatasan, meningkatkan kerjasama bandar perbatasan, meningkatkan efisiensi pemrosesan prosedur kepabeanan di bandar-bandar pintu, melakukan percobaan pelayanan pemeriksaan di bawah satu atap, mendorong fasilitasi pemrosesan prosedur kepabeanan, mempercepat pelaksanaan percobaan penyelesaian penghitungan perdagangan lintas perbatasan dengan mata uang renminbi, dan mendorong kerjasama angkutan lintas perbatasan agar angkutan barang dan personel negara-negara yang bertetangga dapat langsung mencapai tempat tujuan di wilayah pihak lain."
Setelah diresmikannya CAFTA, perusahaan kedua pihak akan paling langsung merasakan keuntungan yang diberikan. Pembantu Presiden Grup Perusahaan Konka, Lu Yan mengatakan, perusahaannya akan meningkatkan riset dan pengembangan produk di lokal, dan mengadakan jalur penjualan lokal di Indonesia, Malaysia dan Thailand guna memenuhi kebutuhan riil negara-negara ASEAN akan produk. Dikatakannya:"Misalnya, di sejumlah negara ASEAN, sinyal televisi di daerah pegunungan sangat lemah, maka kami akan khusus merancang pesawat televisi yang daya penerima sinyannya lebih kuat untuk penduduk setempat."
Cara seperti itu selain dapat dengan lebih baik merintis pasar ASEAN, juga dapat membawa lebih banyak kemudahan bagi kehidupan masyarakat setempat.
Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Vietnam Nguyen Cam Tu menyatakan, "Setelah CAFTA diresmikan, Tiongkok dan ASEAN selain perlu meningkatkan kerjasama di bidang piranti keras seperti infrastruktur, juga perlu memperkuat kerjasama di bidang piranti lunak, antara lain mengenai prosedur kepabeanan dan surat tanda asal produk, guna menurunkan biaya operasi perusahaan, agar perusahaan memperoleh keuntungan lebih besar dari liberalisasi perdagangan." Demikian kata Wakil Menteri Nguyen Cam Tu dari Vietnam.
Tuesday, January 12, 2010
Sarjana ASEAN Bahas Peluangan dan Tantangan Zona Perdagangan Bebas CAFTA
Zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN diresmikan pada tanggal 1 Januari tahun 2010 dengan membawa peluang dan tantangan bagi perkembangan Tiongkok dan negara-negara ASEAN. Dalam forum zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN yang digelar kemarin ( 07/01 ), para pakar dan sarjana dari berbagai anggota ASEAN melakukan pembahasan mengenai hal tersebut.
Ketua Dewan Institut Strategis dan Internasional Indonesia, Djsman Simandjuntak menunjukkan, untuk merealisasi pengintegrasian, tugas yang mendesak sekarang ini adalah mengembangkan infrastruktur berbagai negara, sementara mengembangkan dan meningkatkan perangkat lunak kualitas sumber tenaga.
Direktur Institut Perkembangan Thailand, Dr. Nipin Poapongsakorn menunjukkan, setelah peresmian zona perdagangan bebas, yang perlu diperhatikan ialah mengurangi pagar perdagangan, maka diperlukan suatu standar yang diakui kedua pihak untuk mengelola perdagangan, termasuk transparan lintas bea cukai, logistik perdagangan, pemeriksaan dan standarisasi, guna menyediakan kemudahan kepada perusahaan kecil dan menengah.
Selain itu, di depan upacara perayaan peresmian zona perdagangan bebas yang diadakan kemarin, Wakil Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, Nguyen Canh Tu menyatakan, di bawah latar belakang ekonomi regional dan ekonomi dunia belum dipulihkan sepenuhnya, kedua pihak perlu melaksanakan berbagai komitmen mengenai zona perdagangan bebas, menentang proteksionisme perdagangan dalam segala bentuk.
Monday, January 11, 2010
Indonesia Bakal Bangun Jalan Kereta Api Kecepatan Tinggi Pertama
Menurut laporan Jakarta Post yang mengutip informasi dari badan terkait pemerintah Indonesia Jumat lalu, jalan kereta api yang direncanakan itu akan menyambungkan Ibukota Jakarta dengan sejumlah kota di Provinsi Jawa Barat, dan total panjangnya 357 km. Proyek tersebut diperkirakan memerlukan biaya 3 miliar dolar Amerika.
Dikabarkan pula, sebuah perusahaan Malaysia akan bertanggung-jawab atas penyelidikan kelayakan tahap dini selama 90 hari itu. Kalau proyek tersebut dibuktikan layak dilakukan, pembangunan jalan kereta api kecepatan tinggi tersebut akan diinvestasi dan dibangun bersama oleh 15 perusahaan AS dan Indonesia.
Friday, January 8, 2010
CAFTA Bakal Jadi Titik Tolak Baru Pengintegrasian Ekonomi Regional
Forum Kawasan Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN atau CAFTA hari ini (7/1) dibuka di Nanning, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi. Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok Yi Xiaozhun dalam upacara peresmian CAFTA menyatakan, selesai dibangunnya kawasan perdagangan tersebut bukan berarti proses pengintegrasian ekonomi bilateral berakhir. Sebaliknya, CAFTA adalah titik tolak baru bagi kedua pihak untuk mengembangkan lebih lanjut hubungan ekonomi dan perdagangan, dan terus mendorong pengintegrasian ekonomi regional.
Yi Xiaozhun mengatakan, CAFTA adalah suatu sistem peraturan yang bersifat menang bersama. Di atas dasar pertimbangan penuh pada taraf perkembangan ekonomi dan kemampuan penerimaan pasar berbagai pihak penandatangan perjanjian, kedua pihak menghapuskan rintangan perdagangan dan investasi melalui perluasan akses pasar agar kedua pihak dapat menikmati manfaat pengintegrasian ekonomi
Dinyatakannya pula, untuk menjamin kawasan perdagangan bebas dapat memberikan keuntungan kepada perusahaan dan rakyat kedua pihak, pemerintah kedua pihak hendaknya sungguh-sungguh melaksanakan kewajiban masing-masing yang ditetapkan dalam perjanjian CAFTA dan terus mensosialisasikan dampak positif kawasan perdagangan bebas.
Yi Xiaozhun menekankan pula, bahwa pemerintah kedua pihak harus memberikan dukungan di bidang infrastruktur dan pendanaan untuk mendorong perdagangan dan investasi kedua pihak.
Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN Sundram Pushpanathan dalam upacara peresmian itu menyatakan, pembangunan CAFTA tidak hanya memberi peluang lebih besar bagi perkembangan bisnis dan perdagangan di kawasan ini, tapi juga membantu mempersempit kesenjangan antara negara kaya dan miskin di kawasan ini. Selain mampu mendorong perdagangan dan investasi mancanegara, CAFTA juga dapat mendorong pemulihan ekonomi di kawasan dari krisis keuangan global, karena itu CAFTA merupakan peluang yang sangat penting bagi pengintegrasian ekonomi seluruh Asia Timur.
Tiongkok-ASEAN kerjasama 18 Proyek
Dalam upacara merayakan berdirinya Kawasan Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA) yang digelar di kota Nanning hari ini (7/1), Tiongkok dan ASEAN secara resmi menandatangani 18 proyek kerja sama, total nilainya hampir mencapai 4,9 milyar dolar AS.
Menurut laporan Kantor Berita Xinhua, proyek-proyek tersebut terutama adalah proyek kerja sama antara Tiongkok dengan anggota ASEAN, antara lain Kamboja, Vietnam, Malaysia, Thailand, Fillipina dan Laos, meliputi bidang sarana komunikasi, pembangunan pusat listrik dan proyek kotapraja, kerja sama energi dan moneter.
Monday, January 4, 2010
CAFTA, Pola Baru Zona Perdagangan Bebas bagi Negara-negara Berkembang
Melalui upaya selama 8 tahun, akhirnya CAFTA telah selesai dibangun menurut jadwal. CAFTA yang mencakup 11 negara dengan populasinya 1,9 miliar jiwa dan GDPnya 6 trilyun dolar Amerika, merupakan zona perdagangan bebas terbesar ketiga di dunia setelah Zona Perdagangan Bebas Uni Eropa dan Zona Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).
Zhang Yunling asal Akademi Ilmu Sosial Tiongkok berpendapat, bagi negara-negara berkembang, CAFTA menciptakan pola baru yang berbeda dengan zona perdagangan bebas Uni Eropa maupun Amerika Utara.
"Pertama, CAFTA dibentuk secara berangsur-angsur dan progresif, berbeda dengan NAFTA yang didirikan secara instan. Kedua, negara-negara anggota CAFTA dengan ketat menaati peraturan WTO, tidak menimbulkan rintangan perdagangan terhadap negara-negara lainnya; melalui cara progresif, kami berupaya mewujudkan target pembukaan pasar dalam waktu sedini mungkin. Ketiga, di kawasan ASEAN terdapat banyak negara anggota yang kurang maju. Kami harus membantu mereka agar mampu mengikuti perkembangan merata, sehingga semua negara anggota ASEAN bermanfaat. Ini sangat penting artinya. Keempat, dengan bertolak dari perbaikan iklim ekonomi, kami berusaha melakukan pembangunan infrastruktur dan eksploitasi di kawasan subregional, sehingga sangat memperbaiki syarat perkembangan setempat, ini menguntungkan perkembangan Tiongkok maupun perkembangan negara-negara anggota ASEAN."
Sejak tercapai Persetujuan Kerangka Kerja Sama Ekonomi Menyeluruh antara Tiongkok dan ASEAN, hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua pihak berkembang pesat. Volume perdagangan bilateral telah bertambah dari kurang lebih 60 miliar dolar Amerika pada tahun 2002 menjadi 230 miliar dolar Amerika pada tahun 2008. Sejalan dengan peresmian CAFTA, tarif bea masuk merata Tiongkok terhadap produk ASEAN akan diturunkan dari 9,8% menjadi 0,1%.
Direktur Balai Riset Asia Tenggara di bawah Universitas Jinan, Provinsi Guangdong bagian selatan Tiongkok, Cao Yunhua menunjukkan, pembentukan CAFTA akan membawa efek menang bersama bagi kedua pihak. Ia mengatakan:
"Peresmian CAFTA adalah hasil 'menang bersama', dan mempunyai arti penting bagi kedua pihak. Bagi Tiongkok, ASEAN adalah tetangga yang paling penting. Dilihat dari bidang politik, menciptakan lingkungan yang kondusif di sekitar mempunyai arti penting bagi pelaksanaan reformasi dan keterbukaan maupun pembangunan modernisasi Tiongkok. Dilihat dari sudut ekonomi, ASEAN merupakan mitra perdagangan dan investor penting bagi Tiongkok, kedua pihak merupakan mitra perdagangan terbesar keempat. Sekarang saling ketergantungan ekonomi antara Tiongkok dan ASEAN terus meningkat. Seiring dengan peresmian CAFTA, hubungan ekonomi kedua pihak pasti akan dipererat lebih lanjut."
Penurunan bea masuk setelah peresmian CAFTA tidak hanya meningkatkan volume perdagangan bilateral, juga mengoptimalkan struktur perdagangan kedua pihak. Walaupun ekspor menduduki posisi penting dalam ekonomi Tiongkok maupun ekonomi ASEAN, namun antara kedua pihak masih terdapat banyak produk dan industri yang bersifat saling melengkapi. Misalnya, ekspor Tiongkok di bidang-bidang perkapalan, baja dan besi, tekstil dan pakaian serta produk porselin mengalami pertumbuhan pesat. Sementara itu, impor produk tembaga, karet serta kakao oleh Tiongkok juga tumbuh pesat.
Zhang Yunling asal Akademi Ilmu Sosial Tiongkok mengatakan, perkembangan CAFTA akan sangat potensial.
"Pertama, CAFTA merupakan satu entitas ekonomi yang terdiri dari dua kekuatan ekonomi, dengan populasinya mencapai 1,9 miliar orang dan GDPnya yang lumayan. Kedua, ekonomi Tiongkok pada masa depan akan terus memelihara pertumbuhan yang relatif pesat, sehingga merangsang pertumbuhan ekonomi regional, bahkan dunia pada umumnya. Dengan demikian, negara-negara ASEAN pun akan memperoleh manfaat. Kerja sama itu akan memperbaiki syarat perkembangan ekonomi kawasan ini, sehingga kawasan ini menjadi lebih menarik, dan akan menyerap lebih banyak dana dan teknologi."
Saturday, January 2, 2010
CAFTA Segera Akan Diresmikan 1 Januari 2010
Setelah peresmian nanti, CAFTA yang terdiri dari Tiongkok dan 10 negara anggota ASEAN dengan GNPnya hampir 6 trilyun dolar Amerika dan nilai perdagangannya 4,5 trilyun dolar Amerika, akan resmi memasuki era baru dengan bea masuk nol persen.
CAFTA merupakan zona perdagangan bebas terbesar ketiga di dunia, sekaligus zona perdagangan bebas yang paling besar antar negara-negara berkembang. Setelah peresmian, bea masuk merata yang diberlakukan Tiongkok terhadap ASEAN akan diturunkan dari 9,8% semula menjadi 0,1%; sementara itu, 6 negara anggota lama ASEAN, yaitu Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand, akan menurunkan bea masuk produk Tiongkok dari 12,8% semula menjadi 0,6%, sedangkan 4 negara anggota baru ASEAN, yakni Vietnam, Laos, Kamboja dan Myanmar akan memberlakukan tarif bea masuk nol persen untuk 90% produk pada tahun 2015.
Para pakar berpendapat, setelah pembentukan CAFTA, potensi perkembangan perdagangan kedua pihak yang saling melengkapi akan semakin ditonjolkan.