Tuesday, April 3, 2018

Video pembom H-6K

Angkatan udara China telah tumbuh lebih kuat dalam kemampuan tempur dan akan memperkuat kehadiran militernya di laut lepas, seorang komentator militer China mengatakan setelah Angkatan Udara PLA merilis sebuah video yang mempromosikan pesawat pembom H-6K.

Angkatan Udara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) merilis "pembom H-6K China menyebar sayapnya," video promosi 3 menit dan 12 detik yang menampilkan pengembangan pembom yang baru saja ditugaskan dalam tiga tahun terakhir, PLA Daily dilaporkan.

"Keyakinan untuk bertarung dan memenangkan pertempuran," "Keberanian untuk menerima dan memenuhi tugas" dan "Akan memperoleh dan menunjukkan kekuatan yang lebih besar", baca teks bahasa Inggris untuk video tersebut.

H-6K adalah pembom strategis buatan China pertama dengan jangkauan terpanjang dan kapasitas bom maksimum, Cao Weidong, seorang komentator militer mengatakan kepada Global Times sebelumnya.

Selama masa perang, H-6K dapat menjatuhkan bom dan meluncurkan rudal, kata Cao, dan karena waktu penerbangannya yang lama, ia dapat terbang melintasi Kepulauan Nansha untuk pengintaian, pengawasan, dan patroli.

"H-6K dapat mencapai akurasi tinggi ketika menghancurkan target," Song Zhongping, seorang ahli militer dan komentator TV mengatakan kepada Global Times. H-6K mampu melepaskan bom nuklir dan itu akan digunakan dalam patroli Laut China Timur ketika menghadapi ancaman dari negara-negara termasuk AS dan Jepang. Dan Laut China Selatan akan menjadi panggung utama H-6K, kata Song.

Teknologi baru telah diterapkan dan diuji untuk H-6K, yang membantu penelitian dan pengembangan pembom strategis jarak jauh generasi baru, H-20, Song mencatat.

Satu skuadron dari 12 pesawat pembom H-6K dikirim dari daerah Guanzhong untuk melakukan latihan tempur jarak jauh, menurut sebuah artikel yang dipasang di akun resmi PLA Air Force Sina Weibo pada tanggal 27 Maret.

Unit Angkatan Udara PLA juga melakukan misi termasuk latihan rutin di Laut Pasifik Barat, patroli reguler di Zona Identifikasi Pertahanan Udara Laut China Timur dan patroli militer di Laut China Selatan, menurut artikel itu.

"Angkatan Udara China PLA telah dan akan terus melakukan patroli rutin di atas laut lepas seperti yang diperlihatkan video," kata Song.

"Negara-negara lain harus mempertimbangkan patroli seperti ini biasa dan tidak terkejut. Menimbang bahwa kekuatan udara China telah menjadi lebih kuat, beberapa negara harus berpikir dua kali sebelum memprovokasi China."


0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.