Illustrasi |
Serangan terbaru datang sebagai pembalasan atas dugaan penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah di Douma, pinggiran kota di luar Damaskus, pada 7 April.
Sebagian besar dari enam rudal, menargetkan pangkalan udara Shayrat di Homs, dicegat oleh sistem pertahanan udara Suriah, kata pihak militer, sayap media tentara Suriah.
Tiga rudal lainnya, menargetkan pangkalan udara Dumair di daerah Dumair di wilayah timur Qalamoun utara Damaskus, semua dihadang sebelum mencapai target mereka, menurut laporan itu.
Pan Arab al-Mayadeen TV mengatakan penargetan pangkalan udara Dumair datang sehari sebelum kesepakatan dicapai untuk evakuasi pemberontak dari daerah itu.
Televisi pemerintah Suriah menayangkan gambar-gambar rudal yang menargetkan pangkalan udara Shayrat yang ditembak jatuh di atas wilayah Homs. Namun itu tidak menjelaskan siapa yang meluncurkan serangan itu.
ISRAEL SEPENUHNYA DI BALIK SERANGAN
Ada spekulasi bahwa Israel lebih mungkin berada di balik serangan militer semalam, setelah Pentagon membantah melakukan operasi di pangkalan udara tersebut, menurut kantor berita Suriah, SANA.
Pasukan pemerintah Suriah mengatakan kepada portal berita Al-Masdar bahwa serangan udara di pangkalan udara Shayrat bisa ditembakkan dari wilayah Israel.
Belum ada komentar dari militer Israel mengenai masalah ini sejauh ini.
Pesawat-pesawat tempur Israel menembakkan rudal di pangkalan udara T-4 di pedalaman timur Homs pada 9 April, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Belum ada negara yang mengklaim serangan setelah tengah malam. Namun para pejabat AS sebelumnya mengatakan Washington tidak merencanakan serangan lain setelah serangan rudal pada hari Sabtu.
Militer Rusia mengatakan akan membantu melindungi inspektur senjata kimia internasional pada kunjungan mereka ke Douma atas dugaan serangan senjata kimia, menurut Yuri Yevtushenko, kepala Pusat Perdamaian dan Rekonsiliasi Rusia di Suriah.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.