Tuesday, June 6, 2017

China adalah sumber inspirasi bagi negara Ethiopia yang ingin memodernkan ekonominya.

China adalah sumber inspirasi bagi negara Ethiopia yang ingin memodernkan ekonominya.

Arkebe Oqubay, penasihat khusus Perdana Menteri Ethiopia, Hailemaraim Desalegn, mengatakan bahwa dia yakin Initiative Belt and Road akan membawa manfaat nyata bagi negara Afrika Timur melalui peningkatan perdagangan dan investasi.

Membangun taman industri dan rel kereta api Ethiopia-Djibouti adalah salah satu contoh terbaru bagaimana bisnis China di negara ini dapat mendorong pembangunan ekonomi dan meningkatkan lapangan kerja.

"China telah lama berfokus untuk memerangi kemiskinan," kata Oqubay di sela-sela Forum Shanghai, sebuah simposium internasional tahunan mengenai urusan Asia dan dunia, pada akhir pekan.

"Ini telah berhasil mengangkat ratusan juta orang dari kemiskinan, dan juga mengkhususkan diri pada pembuatan-menciptakan jutaan lapangan kerja. Jadi, ini telah menjadi sumber inspirasi bagi kita."

Oqubay menunjukkan bahwa Ethiopia bukan hanya peserta tapi pelopor dalam Belt and Road Initiative.

Ia merasa program pembangunan yang cepat dapat membantu mengubah negaranya dari ekonomi berbasis pertanian berpenghasilan rendah menjadi pendapatan menengah dan berorientasi ekspor pada tahun 2030.

"Prakarsa Belt and Road menciptakan situasi win-win untuk China dan Afrika," kata Oqubay. "Nilai dan prinsip yang mendasarinya termasuk tidak adanya intervensi dalam urusan dalam negeri, saling menguntungkan dan koeksistensi damai, yang semuanya serupa dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa."

Dengan populasi produktif yang melimpah, Ethiopia mendapat investasi luar negeri di kawasan industri untuk menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan ekonomi yang stabil dan berkembang.

Perusahaan China adalah investor utama di negara ini dan selama 15 tahun terakhir telah membiayai 20 persen dari semua proyek terkait manufaktur.

China Communications Construction Co adalah salah satu pemain terbesar dan telah terlibat dalam berbagai kegiatan mulai dari pembangunan taman industri, jalan dan kereta api hingga mendirikan pabrik kulit.

Tujuannya selalu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan.

"Afrika mungkin adalah perbatasan terakhir di bumi untuk produksi tekstil," kata Oqubay.

"Kami bersama-sama membangun sistem pembuangan cairan nol emisi di fasilitas ini sehingga sampai 95 persen air didaur ulang."

Oqubay juga mengharapkan dividen lain dari Belt and Road Initiative - sebuah perpanjangan jalur kereta api Ethiopia-Djibouti untuk menutupi bagian barat benua tersebut.

"Ini akan meningkatkan pariwisata dengan menarik lebih banyak wisatawan," katanya.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.