Thursday, January 19, 2017

Presiden China bertemu presiden Ukraina di Swiss


China bersedia untuk memainkan peran konstruktif dalam penyelesaian politik krisis Ukraina, Presiden China Xi Jinping mengatakan.

Xi membuat pernyataan saat bertemu dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko dalam resor ski Swiss Davos.

"Kami sangat berharap bahwa Ukraina akan menjaga stabilitas sosial dan pembangunan ekonomi," kata Xi.

Tahun ini menandai ulang tahun ke-25 pembentukan hubungan diplomatik antara China dan Ukraina.

Xi mengatakan China menganggap sangat penting untuk hubungan dengan Ukraina dan siap untuk bekerja dengan Ukraina untuk memperkuat kepercayaan politik bersama, memperkuat pertukaran antara pemerintah, legislatif dan partai politik, dan memperdalam kerjasama yang saling menguntungkan.

Dia juga menyarankan agar kedua negara meningkatkan pertukaran dan kerjasama di berbagai bidang seperti pendidikan, budaya, kesehatan, olahraga dan pariwisata, sampai dialog dan koordinasi dalam urusan internasional dan regional serta lembaga multilateral seperti PBB.

Sementara itu, Poroshenko mengatakan hubungan Ukraina-China sangat penting.

Ukraina akan membuat upaya bersama dengan China untuk memperluas politik, kerja sama ekonomi dan perdagangan mereka, katanya.

Ada potensi besar dalam kerjasama bilateral di berbagai bidang seperti logistik, pelabuhan, pertanian, baja dan manufaktur mesin, kata dia, menyambut investasi lebih China di Ukraina.

Ukraina, salah satu anggota Dewan Keamanan PBB non-permanen, akan mengambil alih presiden bergilir Dewan Keamanan PBB untuk bulan Februari, menurut Poroshenko.

Dia mengatakan Ukraina bersedia untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan China di badan dunia.

Poroshenko juga mengucapkan salam kepada Xi dan orang-orang China untuk Spring Festival mendatang, atau Tahun Baru Imlek.

Xi dan Poroshenko mengadakan pertemuan mereka menjelang sesi pembukaan pertemuan ke-47 Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss.

Krisis di Ukraina timur dimulai pada bulan April 2014, ketika Kiev meluncurkan serangan terhadap pemberontak dalam upaya untuk merebut kembali kota-kota.

Perjanjian Minsk, ditandatangani pada Februari 2015 di ibukota Belarusia dengan mediasi dari Perancis dan Jerman, untuk gencatan senjata bersama dengan berbagai langkah-langkah politik, ekonomi dan sosial yang bertujuan mengakhiri konflik di timur Ukraina.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.