Pentingnya studi kolektif bagi PKC

Sesi studi kolektif prioritas strategis pembangunan ekonomi dan sosial China dalam "Rencana pembangunan Lima Tahun ke-13" telah dilakukan oleh Biro Politik Komite Sentral ke-18 Partai Komunis China (PKC), Harian Rakyat melaporkan.

Dimulai pada 17 November 2012, studi versifikasi telah dilakukan selama tiga tahun.

Pentingnya studi
Strategi yang mengatur dan isu-isu terkait pada studi kolektif telah mengumpulkan perhatian yang tinggi dari media dan masyarakat.

Presiden Cina Xi Jinping telah berulang kali menekankan pentingnya studi.

"PKC memberi perhatian besar untuk penelitian, terutama untuk para pejabat senior. Ini adalah pengalaman sukses yang mempromosikan pengembangan dari PKC dan Rakyat China," kata Xi Maret 2013.

Xi menekankan bahwa pemahaman yang benar dan solusi yang tepat untuk masalah yang muncul setelah pembangunan merupakan tugas penting. Untuk mencapai itu, satu-satunya cara adalah dengan memperbaiki diri. Studi adalah pendekatan untuk perbaikan, Xi menambahkan, dan kita harus menerapkan apa yang kita pelajari untuk berlatih sambil memperbaiki diri selama latihan tersebut.

Apa yang mereka pelajari?

Selama 3 tahun terakhir, penelitian telah dilakukan 30 kali oleh Biro Politik - setiap 40 hari, yang meliputi aspek termasuk reformasi, pembangunan, stabilitas sosial, urusan dalam dan luar negeri dan pertahanan nasional, menjalankan pemerintahan, partai dan militer.

PKC selalu mengaitkan pentingnya prinsip-prinsip dasar Marxisme. Selama kursus, Filsafat Marxis telah dipelajari dua kali, dan dasar Prinsip dan Metodologi Marxis Ekonomi Politik juga telah dipelajari.

isu terkait sejarah juga merupakan fokus dari studi, yang telah menjadi bagian dari studi kolektif 5 kali, termasuk anti-korupsi, teori dan praktek sosialisme China, pemerintahan nasional, ulasan tentang dan refleksi pada Perang Rakyat China melawan Agresi Jepang dan pembentukan dan pengembangan patriotisme China dalam sejarah China.

Kesadaran masalah juga telah tercermin dalam studi dari perspektif pembangunan partai, reformasi dan pendalaman, konstruksi ekonomi, politik, budaya, masyarakat dan pertahanan nasional dan penguatan tentara.