Desa Xihongmen yang terletak di selatan kota Beijing. 50 ribu penduduk asli di kota itu terdiri dari etnis Han, Hui dan Manchu. Pada beberapa tahun terakhir, ekonomi di kota itu berkembang pesat.
Pada tahun 1405 Masehi, ada saudara Islam yang bernama Chen hijrah dari Nanjing ke daerah Xihongmen. Lama-kelamaan, ada sebuah kampung Islam di daerah tersebut. Pada tahun 1414 Masehi, umat Islam di daerah itu membangun sebuah masjid di bagian utara desa tersebut. yang diperluas pada tahun 1687. Serangan tentara Sekutu delapan negara yang menyerbu Beijing pada tahun 1900 menyebabkan masjid itu hancur. Setahun kemudian, umat Islam setempat telah membangun sebuah masjid yang baru yang luasnya sekitar empat ribu meter persegi.
Pada tahun 1985 sampai 1990, masjid itu dibangun kembali secara besar-besaran. Masjid baru luasnya 1.500 meter persegi. Ruang shalat luasnya 265 meter persegi dan dapat menampung 250 orang shalat berjamaah. Saat ini, Masjid Xihongmen terdaftar sebagai peninggalan sejarah propinsi Guangxi.
Saat ini, sekitar tiga ribu orang umat Islam tinggal secara berkelompok di sekitar masjid tersebut. Masjid berusaha memberikan layanan yang memuaskan bagi pernikahan dan menyiapkan jenazah untuk umat Islam setempat. Masjid itu juga berusaha meningkatkan perpaduan antara berbagai etnis di daerah tersebut.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.