Ini akan menjadi pertama kalinya bagi China untuk mengekspor teknologi nuklir ke Amerika Latin, dan analis mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan menjadi pendorong pertumbuhan baru bagi ekspor nasional.
Kesepakatan itu ditandatangani di Beijing beberapa waktu lalu oleh Nur Bekri, kepala Administrasi Energi Nasional dan Julio De Vido, Menteri Federal Perencanaan, Investasi Publik dan Jasa Argentina, Upacara itu disaksikan oleh Presiden Xi Jinping dan Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner.
Kemudian, Fernandez mengatakan di Twitter bahwa Reaktor IV dan V akan membutuhkan investasi masing-masing.US $ 5,8 miliar dan $ 7 miliar,
Reaktor IV, model air berat, akan mengimpor 30 persen dari komponen dan suku cadang. Reaktor V akan mengimpor 50 persen dari komponen, katanya.
Ma Yi, seorang ahli di China Tenaga Nuklir Engineering Co, mengatakan bahwa ACP1000, reaktor nuklir bertekanan air yang di kembangkan oleh China, kemungkinan akan digunakan untuk Reaktor V.
Argentina sudah mengoperasikan tiga pembangkit listrik tenaga nuklir yang menggunakan teknologi dari Jerman dan Kanada. Yang memungkinkan perusahaan China untuk berpartisipasi dalam pabrik baru berarti teknologi nuklir China bisa bersaing dengan rekan-rekan Baratnya, kata para ahli.
Reaktor tenaga nuklir ACP1000 lulus uji Keselamatan Reaktor oleh Badan Energi Atom Internasional pada bulan Desember. Reaktor adalah teknologi inti dari Hualong One, reaktor nuklir generasi ketiga yang dikembangkan bersama oleh CNNC dan China General Nuklir Power Group.
"Teknologi ini relatif matang," kata Ma, menambahkan China memiliki dua pabrik nuklir yaitu untuk Hualong yaitu PLTN Fuqing di provinsi Fujian dan PLTN Fangchenggang di wilayah otonomi Guangxi Zhuang.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.