Pada abad ke-11 sebelum Masehi, Dinasti Shang yang sudah memerintah selama 600 tahun di China menjadi semakin lemah. Administrasi yang tidak adil, perang yang berlangsung bertahun-tahun lamanya, pajak dan beban yang dikenakan pada rakyat yang semakin berat, serta perlawanan dari kalangan bangsawan yang semakin hebat, menyeretnya ke kancah gejolak yang amat serius. sehingga, negeri Zhou, sebuah negeri yang dikelola oleh Dinasti Shang, telah menjadi semakin kuat di Qishan, yaitu di Provinsi Shaanxi pada saat ini, hingga akhirnya ia berhasil menumbangkan Dinasti Shang dan mendirikan Dinasti Zhou.
Pada suatu hari, kaisar Dinasti Zhou, yaitu Raja Wuwang, memanggil petugas kanannya ke istana, dan bertanya kepada mereka, bagaimana mengelola tawanan yang begitu banyak itu. Salah seorang dari mereka menjawab:
"Hamba pernah mendengar orang berkata, jika sayang kepada seseorang itu, burung gagak yang bertengger di atas atap rumahnya pun kita sayangi. Sebaliknya, kalau kita benci kepadanya, bahkan melihat dinding atau pagar rumahnya pun jijik. Tawanan itu musuh kepada kita. Lebih baiklah kita bunuh mereka semua. "
Raja Wuwang merasakan perbuatan tersebut terlalu kejam, lalu menolak usulan tersebut.
Seorang lagi pejabat menyerahkan rekomendasinya:
"Tawanan yang disahkan bersalah dan tidak bersalah harus diberikan layanan yang berbeda. Tuanku dapat membebaskan mereka yang tidak bersalah, tetapi mereka yang disahkan bersalah harus dibunuh, karena mereka inilah sisa pejuang yang berbahaya yang mungkin mengancam negeri kita pada suatu hari nanti."
Raja Wuwang juga tidak berkenan dengan usulan itu.
Kemudian, seorang lagi menampilkan diri, sambil berkata,
"Hamba rasa, semua tawanan harus dibebaskan. Berikanlah tanah kepada mereka sehingga mereka dapat menggunakan tenaga sendiri untuk memulai hidup baru. Selain itu, janganlah tuanku bersikap pilih kasih terhadap siapa pun ketika memberikan imbalan atau hukuman kepada rakyat, baik dia orang biasa atau pun keturunan kerajaan. Jika negara diatur berdasarkan konstitusional, barulah dapat memenangkan kepercayaan rakyat. "
Raja Wuwang merasa bahwa usulan tersebut masuk akal. Maka, dengan memilih cara itu, beliau berhasil mengembangkan negerinya sehingga menjadi sebuah negara yang stabil, makmur dan kuat.
Catatan Keterangan:
Peribahasa "Ai Wu Ji Wu" ini membawa arti, jika sayang kepada seseorang, orang lain atau benda yang ada kaitan dengannya pun disayangi.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.