Pada 114 tahun yang lalu, koalisi pasukan internasional berhasil menguasai Ibukota Kekaisaran China, Peking (Beijing). Dengan alasan menumpas "Pemberontakan Boxer," para pasukan asing itu sekaligus membuat Kekaisaran China bertekuk lutut.
Menurut The History Channel, koalisi pasukan internasional itu meliputi Inggris, Rusia, Amerika Serikat, Jepang, Perancis, dan Jerman. Mereka berhasil masuk ke Peking atau Beijing setelah berhasil menduduki kota pelabuhan Tientsin / Tianjin, yang berjarak sekitar 128 km.
Kaum nasionalis China, yang mengepung suatu distrik diplomatik asing di Peking, berhasil dilumpuhkan. Masuknya pasukan asing ke Peking itu pada akhirnya mengakhiri Pemberontakan Boxer.
Menurut Joel David Singer dalam bukunya, The Wages of War (1816-1965), Pemberontakan Boxer ini dikenal juga dengan nama "Gerakan Yihetuan." Pergolakan ini dilancarkan kaum pro nasionalis yang tergabung dalam kelompok Masyarakat Penyelaras Kebenaran selama 1898 hingga 1901. Mereka pada intinya menentang imperialisme asing dan penyebaran Kekristenan dan mengritik lemahnya wibawa Kekaisaran China dalam menegakkan hukum, keamanan dan stabilitas di negeri sendiri.
Kelompok itu rupanya tidak tahan dengan ekspansi pengaruh asing di China, mulai dari perdagangan opium, intervensi politik, manipulasi ekonomi, hingga datangnya kaum misionaris. Mereka juga merasa bisnis dan lahan warga lokal mulai diserobot oleh para pendatang asing yang bersekongkol dengan pejabat lokal yang korup.
Itulah sebabnya pada Juni 1900 di Beijing, para pengikut Pemberontak Boxer mulai mengancam para warga asing dan memaksa mereka berkumpul di Distrik Kedutaan. Setelah didesak kaum konservatif, Ibu Suri Kekaisaran Cixi menyatakan dukungan atas pemberontakan itu sambil menyatakan perang kepada kekuatan-kekuatan asing.
Itulah sebabnya mereka lantas mengepung para diplomat, tentara, dan warga asing serta warga China Kristen di Distrik Diplomatik. Pengepungan itu berlangsung selama 55 hari sebelum masuknya pasukan internasional.
Pasukan asing itu memanfaatkan perpecahan di kalangan kaum nasionalis China, antara yang mendukung perang dengan yang mendukung jalan damai. Berkekuatan 20.000 tentara, Koalisi Internasional itu membuat pasukan Kekaisaran China bertekuk lutut sekaligus menghantam kekuatan kaum nasionalis.
Dalam buku Revolution and Its Past oleh Keith Schoppa, Pemberontakan Boxer berakhir pada 7 September 1901 setelah China sepakat menjalani sejumlah sanksi dari pihak asing, termasuk membayar 67 juta pound sterling, yang melebihi pendapatan pajak tahunan pemerintah. Beberapa wilayah di China pun dikuasai pihak asing.
Saturday, August 16, 2014
Sejarah Pemberontakan Boxer
Related Posts:
Adegan ini adalah kenyataan namun harus menunggu berapa tahun lagi?Baru-baru ini, beberapa pengguna membuat gambar CG kelompok kapal induk pertempuran masa depan untuk angkatan laut China, dan Gambar terdapat kapal pasokan besar 901, kapal perusak baru 055 dan kapal perang lainnya, Adegan in… Read More
Upaya Polisi China untuk mengumpulkan uang yang terjatuh dari kereta api Warga Ningbo bermarga Cao tanpa sengaja menjatuhkan 9.900 yuan uang tunai ke dalam toilet jongkok di atas kereta api yang sedang berjalan. uang dengan pecahan 100-yuan, terbang keluar dari kereta melalui toilet. Untungnya, … Read More
Pergerakan Manusia Terbesar di DuniaDunia menyaksikan gerakan manusia terbesar ketika hampir 3 juta jemaah haji bergerak untuk berwukuf di Arafah kemarin. Jemaah haji mendaki Jabal Rahmah, tempat Nabi Muhammad SAW menyampaikan khutbah terakhirnya sebelum belia… Read More
China Bikin Pesawat Bomber Jarak Jauh H-6K Angkatan Udara China tengah mengembangkan pesawat pembom jarak jauh terbaru sebagai salah satu langkah modernisasi militer yang semakin ambisius.Kepala Staf Angkatan Udara China, Marsekal Ma Xiaotian, mengatakan bahwa… Read More
Memberikan yang terbaik untuk kesembuhan sang istri Su, seorang wanita tua dari provinsi Guizhou-China, didiagnosa menderita kanker level dua tahun lalu. Setelah diagnosis, suaminya Jiang selalu menemani istrinya, termasuk untuk belanja ke pasar, berwisata ke Tembok Besar da… Read More
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.