Saturday, August 16, 2014

Menteri jepang berkunjung ke kuil Yasukuni

Dua menteri kabinet Jepang mengunjungi kuil perang yang kontroversial di Tokyo, dalam sebuah langkah yang mungkin akan membuat marah pihak China dan Korea, yang melihatnya sebagai simbol masa lalu militer Jepang.

Puluhan anggota DPR Jepang lainnya juga melakukan ziarah massal ke kuil meskipun Perdana Menteri Shinzo Abe saat ini tidak lagi melakukan kunjungan untuk memperbaiki hubungan dengan Beijing dan Seoul.

kuil Shinto yang berusia 145 tahun dimana sekitar 2,5 juta warga yang meninggal dalam Perang Dunia II dan konflik lainnya, termasuk 14 penjahat perang Jepang seperti General Hideki Tojo, yang memberikan serangan terhadap Pearl Harbour, yang membuat Amerika Serikat terjun ke dalam perang melawan jepang.disemayamkan di kuil ini.

Keiji Furuya, Ketua Komisi Keselamatan Publik Nasional, yang juga menteri pertama yang memberi penghormatan di kuil Yasukuni pada hari Jumat - ulang tahun ke-69 dari Jepang menyerah dalam Perang Dunia II. "Itu wajar menyampaikan belasungkawa tulus untuk jiwa-jiwa mereka yang mengorbankan hidup mereka untuk negara," Furuya mengatakan kepada wartawan di kuil.

Segera setelah Furuya, menteri urusan internal dan komunikasi menteri Yoshitaka Shindo juga mengunjungi kuil di pusat kota Tokyo. Kakek Shindo adalah Jenderal Tadamichi Kuribayashi, sosok penuh simpati digambarkan oleh aktor Ken Watanabe di Clint Eastwood "Letters from Iwo Jima".

hubungan tegang

Banyak orang biasa mengunjungi kuil untuk memberikan penghormatan kepada keluarga dan teman-teman yang meninggal dalam pertempuran. Tapi yang dibuat oleh politisi Jepang membuat marah negara-negara tetangga, yang melihat mereka sebagai sebuah penghinaan dan pengingat yang menyakitkan akibat agresi Tokyo pada paruh pertama abad ke-20, termasuk 35 tahun pendudukan brutal di semenanjung Korea.

China dan Jepang memiliki sejarah berdarah dan saat ini terlibat dalam perselisihan pahit atas pulau-pulau di Laut China Timur, yang telah menolak tawaran Abe untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping pada pertemuan regional di Beijing pada bulan November mendatang.

Sejak mengambil alih kekuasaan pada Desember 2012, Abe sebagian besar memusatkan perhatiannya untuk meningkatkan  perekonomian Jepang, tetapi ia juga telah mulai mendorong kebijakan pertahanan yang lebih kuat. Bulan lalu, kabinet Abe menyetujui hak untuk mengizinkan militer untuk masuk ke pertempuran dalam membela sekutu, perubahan besar bagi bangsa pasifis yang datang meski ditentang publik secara luas.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.