Tuesday, March 18, 2014

Pamir Err kawasan pemukiman etnik Tajik





Pembangunan Infrastruktur jalan ke kawasan perbatasan China-Pakistan di pos Khunjereb






Gadis Tajik yang cantik

Pengunjung etnik Han bersama anak-anak Tajik
Kawasan Pamir Plateau adalah tempat bermukimnya etnik minoritas Tajik, Etnis Tajik di China berjumlah lebih 50 ribu orang, etnis itu tinggal secara berkelompok di bagian barat daya Daerah Otonom Uigur Xinjiang China, yaitu bagian timur dataran tinggi Pamir. Pemukiman etnis Tajik dekat puncak gunung kedua tertinggi di dunia, yaitu Godwin Austen (K2), puncak gunungnya tertutup salju, di kaki gunung itu adalah padang rumput dan ladang bertani bagi  Etnis Tajik tinggal di daerah itu sejak turun temurun .

Etnis Tajik menetap di Dataran Tinggi Pamir sejak zaman sebelum Masehi, rute sutra yang dibuka pada abad ke - 2 sebelum Masehi melalui daerah itu,  penduduk etnis Tajik rentan dengan peradaban timur dan barat, membentuk peradaban sendiri yang sangat makmur .

Etnis Tajik memiliki bahasa sendiri dan menggunakan tulisan Uigur, mereka beragama Islam dan bekerja dalam bidang pertanian dan peternakan .

Etnis Tajik sangat berani dan murah hati . Dalam legenda etnis Tajik, elang melambangkan pahlawan . Penggembala etnis Tajik suka memainkan flut yang terbuat dari tulang elang, tarian yang paling populer di kalangan etnis itu juga menggambarkan ketangkasan elang . Etnis Tajik juga pandai menunggang kuda, Kampung halaman etnis Tajik di Dataran Tinggi Pamir, pemandangan alam di sana seperti lukisan dan sangat indah, etnis Tajik di daerah itu dikenal sebagai orang yang tinggal di atas awan .

Pria etnis Tajik biasanya memakai kemeja warna putih dan jubah warna biru, membawa pisau yang diikat di sebelah kanan pinggang, memakai sepatu dan topi kulit kambing, berkeliling dengan kuda di area yang pemandangan alamnya sangat indah, orang itu terlihat sangat tampan .

Perempuan etnis Tajik suka memakai baju yang berwarna - warni, sepatunya warna merah, topi mereka dihiasi banyak hiasan, saat keluar berjalan-jalan, mereka suka memakai tudung besar berwarna merah, kuning atau putih . Mereka terlihat seperti dewi yang turun dari kayangan .

Etnis Tajik beragama Islam, dan merayakan banyak hari besar Islam . Misalnya, pada hari pertama dan hari kedua setiap bulan Agustus tahun Hijrah, semua keluarga etnis Tajik akan menyalakan lilin, pesta itu juga dikenal sebagai pesta cahaya. Saat merayakan pesta itu, semua anggota keluarga duduk bersama - sama, anggota keluarga akan menyalakan lilin yang dipegang di depan mereka dan menyebut nama anggota keluarga yang dihormati dalam keluarga itu . Setelah semua lilin telah dinyalakan, mereka bersama - sama berdoa memohon kesejahteraan dan keamanan . Selanjutnya lilin yang sudah dinyalakan akan ditaruh di atas atap rumah mereka . Pada waktu itu, penduduk etnis Tajik akan menyalakan api di depan rumah masing - masing, pemuda akan menyanyi dan menari di depan api unggun itu sepanjang malam .

Etnis Tajik sangat ramah memperlakukan tamu . Bila ada tamu berkunjung atau mengingap di rumah mereka , tuan rumah akan melayani tamu dengan ramah tanpa menghiraukan mereka kenal atau tidak . Mereka biasanya akan menyembelih seekor kambing untuk menjamu tamu . Sebelum tamu memakan daging kambing , tuan rumah akan menyajikan semangkok sup daging kambing kepada tamu . Kalau tamu mengiris daging kambing dan memberikannya kepada ibu rumah tangga yang sedang sibuk bekerja, tuan rumah akan sangat senang . Selanjutnya tuan rumah akan menyajikan kepala kambing kepada tamu, berikutnya beliau menyajikan ekor kambing dan hati kambing ke tamu lain .

Suasana di kampung halaman etnis Tajik sangat tenteram, pada waktu malam mereka tidak perlu mengunci pintu rumah karena tidak ada pencuri di daerah itu, semua orang hidup harmonis bersama - sama .

Dimulai pada tahun 1950 - an, daerah perkampungan etnis Tajik mulai dikunjungi warga asing . Setelah pemerintah menerapkan kebijakan memakmurkan kembali jalur sutra, sebuah jalan raya yang menghubungi kampung halaman etnis Tajik dengan Pakistan telah dibangun, banyak wisatawan dan banyak barang dikirim melalui jalan itu setiap hari .

Related Posts:

  • Warga Hunan rayakan festival Qixi Menurut legenda, manusia kura-kura Niulang, jatuh cinta pada Zhinu seorang gadis peri. Cinta mereka dilarang dan mereka dibuang ke sisi yang berbeda dari galaksi Bima Sakti. Magpies mengasihani mereka dan membangun… Read More
  • QiufenPenduduk desa sedang mengeringkan padi di desa Guandong dari kabupaten otonomi Sanjiang Dong di daerah otonom Guangxi Zhuang China Selatan, untuk merayakan hari  "Qiufen", istilah ke 16 dari 24 istilah surya dalam kalend… Read More
  • Warga dari kelompok etnik Miao merayakan festival PapoWarga dari  kelompok etnik Miao menghadiri festival 'Papo' di Desa Jialao di Miao dan Dong Otonomi Daerah Qiandongnan, Provinsi Guizhou, China barat daya, Festival 'Papo', atau festival pendakian lereng, adalah sebuah ke… Read More
  • Masyarakat dari kelompok etnis Dong meerayakan festival makan ikanMasyarakat dari kelompok etnis Dong berkumpul untuk meniup instrumen musik bambu untuk merayakan Festival Makanan Ikan di Desa Tongping di Kabupaten Otonomi Tongdao Dong di Provinsi Hunan di China tengah. … Read More
  • Bengke, Rumah khas TibetFoto yang menunjukkan rumah Tibet Daofu di Kabupaten Daofu, Provinsi Sichuan, China barat daya. Rumah Tibet Daofu umumnya dikenal dengan nama "Bengke". Dalam bahasa Tibet, "Beng" berarti "dibangun dan didukung oleh kayu", dan… Read More

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.