Thursday, January 16, 2014

Penambang Nikel Filipina di untungkan oleh UU Minerba indonesia

Larangan ekspor mineral mentah di Indonesia, produsen nikel terbesar dunia, membuat penambang di Filipina meraup untung besar. Para penambang Filipina memprediksi akan mengalami peningkatan laba mereka.

Larangan di Indonesia dimaksudkan agar bahan mentah di proses di dalam negeri dan meningkatkan nilai pengiriman komoditas dari ekonomi terbesar Asia Tenggara tersebut, justru akan menguntungkan saingan seperti Nickel Asia. Perusahaan itu menyumbang sepertiga produksi nikel Filipina.

Indeks nikel melonjak sebesar 2,4 persen menjadj 14.190 dollar AS per ton kemarin, di London Metal Exchange, level tertinggi dalam dua minggu. Kemungkinan harga rata-rata akan mencapai 15.500 dollar AS tahun ini menurut Bank ABN Amro pada awal tahun, salah satunya terkait perbaikan permintaan mineral terkait pemulihan ekonomi global.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.