Militer China dilaporkan telah mengoperasikan sistem pencegat rudal anti-balistik HQ-19, yang diklaim setara dengan sistem rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan media lokal yang dikutip Eurasian Times, Beijing akhirnya memutuskan untuk membuat pencegat rudal anti-balistik HQ-19 beroperasi, yang akan meningkatkan kekuatan militer Tentara Pembebasan Rakyat China dalam menghadapi medan tempur dengan AS dan sekutunya di Asia seperti Japan.
Dalam menghadapi Konflik di selat Taiwan dan LCS tentara Pembebasan rakyat China membutuhkan banyak sistem senjata pertahanan udara, mengingat musuh yang di hadapi adalah Amerika yang memiliki banyak sistem senjata canggih, jika militer China bisa melakukan anti akses, bisa memberikan keuntungan bagi PLA untuk memenangkan pertempuran. sambil menunggu beroperasinya pesawat pembom berkemampuan Siluman semecam B-2 spirit milik AS, agar PLAAF bisa melakukan serangan balik berkemampuan Nuklir ke daratan AS melalui Triad Nuklir yaitu : ICBM, Kapal Selam, dan Pembom Nuklir. (Darat, Laut, Udara)
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.