Ada sangat sedikit informasi tentang sistem elektronik rudal, sebagai contoh perbandingan sistem tenaga roket atau daya dorongnya. PL-15 milik China dan AIM-120D milik AS, merupakan rudal udara-ke-udara yang dirancang dengan tiga gagasan berbeda, masih cukup banyak poin yang bisa dibandingkan. PL-15 menggunakan motor roket padat dengan sistem ganda, yang berarti mesinnya dapat ditembakkan dua kali. Rudal udara-ke-udara yang menggunakan motor roket padat tradisional hanya memiliki waktu akselerasi singkat beberapa detik setelah diluncurkan, setelah itu rudal mulai meluncur tanpa tenaga. Saat meluncur tanpa tenaga, kemampuan manuver rudal berkurang (kontrol vektor dorong tidak dapat digunakan) dan kecepatan akan turun tajam setelah melakukan manuver yang hebat, mengakibatkan kegagalan untuk mengejar pesawat musuh. Namun, mesin dual-pulse seperti rudal PL-15 dapat dinyalakan dua kali, dan rudal dapat dinyalakan untuk kedua kalinya setelah mendekati target. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan manuver rudal saat bertemu dengan musuh dan memungkinkannya untuk mengisi kembali energi atau mempertahankannya. kecepatan yang lebih tinggi setelah melakukan manuver, karena semakin cepat kecepatan misil maka hambatan udaranya semakin besar, sehingga misil bermesin ganda memiliki jarak yang lebih jauh dibandingkan misil bermesin roket tradisional.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.