Mengandalkan teknologi untuk meningkatkan kontrol perbatasan garis depan

Meningkatkan fasilitas dan kontrol perbatasan di wilayah otonomi Uygur Xinjiang memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas sosial dan perdamaian jangka panjang, kata Menteri pertahanan China.

Anggota Dewan Negara dan Menteri Pertahanan Chang Wanquan meminta pemerintah daerah untuk lebih ketat dalam pengawasan perbatasan dan meningkatkan administrasi keluar dan masuk, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan dan menciptakan efek jera yang lebih kuat. Tujuannya adalah untuk membentuk "jaring di atas dan perangkap di bawah" untuk memastikan keamanan perbatasan, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kementrian Pertahanan.

Chang membuat ucapan tersebut setelah memeriksa pos perbatasan garis depan, pos pemeriksaan dan pelabuhan masuk di wilayah tersebut dan diberitahu tentang mekanisme kontrol perbatasan, pembangunan infrastruktur dan bagaimana Tentara Pembebasan Rakyat, polisi dan masyarakat setempat bekerja sama dalam membuat daerah perbatasan aman, kata pernyataan itu

Dia mengatakan bahwa masyarakat, infrastruktur dan teknologi perlu digabungkan lebih efektif untuk meningkatkan kualitas kontrol perbatasan sehingga membentuk "tembok besi pertahanan".

Masyarakat harus sepenuhnya mengenali situasi keamanan yang kompleks di negara ini sehingga mereka dapat lebih menyadari urgensi, tanggung jawab dan rasa misi di bidang pertahanan perbatasan, kata Chang. Xinjiang memiliki perbatasan sepanjang 5.700 kilometer dengan negara-negara termasuk Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Pakistan dan Afghanistan.

Penetrasi ekstremisme agama telah menyebabkan sejumlah serangan teroris di kawasan ini dalam beberapa tahun terakhir. Kawasan ini selanjutnya akan mengandalkan teknologi untuk meningkatkan kontrol perbatasan garis depan dan memperbaiki infrastruktur di daerah perbatasan, seperti memperbaiki kondisi jalan, ketua wilayah Xinjiang Shokrat Zakir mengatakan pekan lalu.