Para profesional China mulai meninggalkan Silicon Valley AS, karena tempat tersebut secara bertahap kehilangan pesonanya bagi staf asing, situs berita China yicai.com melaporkan.
"Jelas China memiliki pasar yang lebih besar dan lebih banyak peluang," kata Chen Yuemeng, pendiri perusahaan start up Shanghai yang bekerja di Silicon Valley selama 10 tahun sebelum kembali ke China pada tahun 2013.
Silicon Valley pernah menjadi idola para profesional teknologi China. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pesatnya perkembangan sains dan teknologi di China telah membawa perubahan besar pada lingkungan bisnis domestik, pasar konsumen, dan permintaan tenaga teknis. China mempercepat langkahnya untuk mengejar ketinggalan dengan Amerika Serikat, dan bahkan memimpin dalam pengembangan kecerdasan buatan, e-commerce, dan pembayaran mobile.
Sebagai contoh, raksasa teknologi China Baidu, Alibaba, dan Tencent semuanya telah mencapai prestasi yang luar biasa, bersama dengan perusahaan-perusahaan baru seperti penyedia layanan Mobil sharing Didi Chuxing dan platform berita berbasis AI Toutiao.
Menurut database modal ventura CBI Sights, China adalah rumah bagi hampir 30 Unicorn, atau perusahaan startup senilai lebih dari $ 1 miliar, yang kedua setelah Amerika Serikat.
Selain itu, China dengan antusias memperkenalkan bakat luar negeri. Sejak tahun 2008, pemerintah China telah menerapkan program rekrutmen utama untuk bakat luar negeri yang disebut Rencana Seribu Talenta dalam upaya menarik lebih banyak orang yang kembali dari luar negeri dengan kebijakan yang menguntungkan.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.