Sebuah pesawat mata-mata Angkatan Laut AS EP-3 yang terbang di atas Laut China Timur diusir oleh 2 jet tempur J-10 China, media A.S. melaporkan.
Menurut Navy Times, pesawat pengintai elektronik A.S. terbang di perairan internasional di Laut China Timur, 80 mil laut selatan Qingdao, China, ketika dua jet J-10 China mendekat dari belakang, kata juru bicara Pentagon Kapten Angkatan Laut Jeff Davis.
Pihak berwenang China belum mengkonfirmasi atau mengomentari insiden tersebut. Tetapi jika faktanya seperti yang dilaporkan oleh media A.S., maka pesawat mata-mata A.S. mungkin telah terbang di atas Zona Ekonomi Eksklusif China di Laut China Timur.
Kapal dan pesawat militer A.S. sering melakukan misi pengintaian di perairan pantai China. China telah lama menuntut agar pihak A.S. menghentikan tindakan yang membahayakan keamanan maritim dan wilayah udara untuk mencegah insiden semacam ini terjadi.
Pencegatan terbaru datang karena Administrasi Trump dilaporkan telah memutuskan untuk meningkatkan jumlah patroli "kebebasan navigasi" yang direncanakan di Laut China Selatan. China menghormati kebebasan navigasi, namun melihat perilaku A.S. di kawasan ini sebagai ancaman dan dimaksudkan untuk merongrong kedaulatan dan keamanan China dan negara-negara regional lainnya.
China telah lama mempertahankan posisi bahwa perilaku AS di kawasan Asia Pasifik kontraproduktif terhadap aspirasi bersama di kawasan ini untuk perdamaian, kerjasama, dan pembangunan, dan China berharap dapat melihat AS memainkan peran yang lebih konstruktif di kawasan ini daripada mengambil tindakan yang membuat Ketegangan di wilayah ini.
Sikap AS yang lebih agresif muncul di tengah laporan bahwa militer AS akan segera melakukan tes lain terhadap sistem Pertahanan rudal (THAAD) di Korsel, yang ditentang oleh China karena radar kuatnya dapat menyelidiki jauh ke dalam wilayahnya, yang merusak kepentingan keamanan strategis China dan Juga kepentingan keamanan nasional negara lain di kawasan ini.
Peningkatan aktivitas agresif oleh A.S. di perairan pesisir China dipandang oleh banyak orang sebagai bukti bahwa AS masih bertekad untuk menahan kebangkitan damai China guna mempertahankan dominasinya militer di wilayah tersebut.
Wednesday, July 26, 2017
Home »
Berita
,
China Military
» Pengintaian agresif militer AS merongrong perdamaian dan stabilitas di Asia Pasifik
Pengintaian agresif militer AS merongrong perdamaian dan stabilitas di Asia Pasifik
Related Posts:
Topi yang di kenakan oleh pendiri China baru Mao Zedong Selama tinggal empat bulan di Yan'an di provinsi Shaanxi barat daya China pada tahun 1936, wartawan Amerika Edgar Snow mengambil salah satu foto yang paling ikonik dari Mao Zedong, pendiri New China. Ini menunjukkan pemi… Read More
Festival International Shaolin Wushu ke-11 Festival International Shaolin Wushu ke-11 berlangsung di Shaolin Temple Scenic Spot di Gunung Song di Dengfeng City, Provinsi Henan, China tengah. Sebanyak 29.560 siswa dari sekolah seni bela diri Tagou berpartisipasi dalam … Read More
Armada AS yang berkeliaran di LCSSebelumnya militer AS mengerahkan kapal Induk dan gugus tugasnya untuk berkeliaran di LCS, namun akhir-akhir ini armada Angkatan Laut AS hanya mengerahkan kapal perusak DDG111, DDG73, kapal serbu amfibi LHD6, kapal serbu amfi… Read More
Museum Ilmu Pengetahuan Alam di Lhasa-Tibet di barat daya China. Foto yang menunjukkan aneka spesies binatang ala Tibet di Museum Ilmu Pengetahuan Alam di Lhasa, ibukota Daerah Otonomi Tibet barat daya China. … Read More
Presiden Filipina berkunjung ke China untuk fokus pada masalah Ekonomi Berfokus pada pertumbuhan ekonomi negaranya telah membawa diplomatis Presiden Filipina Rodrigo Duterte lebih dekat ke China meskipun masih terdapat sengketa maritim, pengamat mengatakan menjelang kunjungan kenegaraan pertam… Read More
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.