Manasarovar dalam bahasa Tibet berarti "tidak akan dikalahkan" atau "menang". Oleh sebab itu, danau tersebut juga digelar sebagai "danau berwarna hijau yang tidak akan dikalahkan".
Danau ini terletak di kabupaten Pulan, Tibet di barat daya China, yaitu di daerah pertengahan antara puncak Kangrinboqe, puncak utama bagi Gunung suci Kailas dengan puncak Na Munani di Gunung Himalaya.
Pemandangan di sekitar danau ini indah sekali. Danau ini berbentuk seperti buah pir, panjangnya 26 kilometer dan lebarnya 21 kilometer, dengan luasnya mencatat 412 kilometer persegi dan memiliki ketinggian 4588 meter dari permukaan laut. Garis pantai danau itu mencatat 83 kilometer.
Sejak zaman kuno, penganut Buddha dan ajaran Ben menganggap danau tersebut sebagai tempat suci dan kayangan. Pada musim panas dan musim gugur setiap tahun, penganut Buddha tanpa memandang usia, akan mengunjungi Danau Manasarovar. Ada delapan buah candi yang mengelilingi danau tersebut.
Orang India menyebut Danau Manasarovar sebagai Manas dan umat Hindu menganggap danau itu sebagai danau rohani Poluoximo, yaitu dewa yang dianggap tua segala benda hidup. Menurut kitab Hindu, orang yang pernah menginjakkan kaki di tanah sekitar Danau Manas atau mandi di dalam danau itu akan masuk ke surga, sedangkan mereka yang pernah minum airnya akan dibawa ke istana kayangan untuk membersihkan segala dosa.
Jadi, umat Hindu sering mandi di danau tersebut ketika berjalan kaki mengelilingi danau, sementara penganut Buddha Tibet hanya berjalan kaki atau bersujud dan mengelilingi danau tanpa menyentuh air danau.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.