Saturday, May 23, 2015

Simbol Naga dalam budaya Tionghoa

Dalam budaya China, naga biasanya digambarkan sebagai makhluk seakan-akan ular raksasa yang panjang, bersisik dan berkaki empat. Berbeda dengan naga Eropa yang selalu dianggap sebagai jahat, naga China melambangkan kekuatan, kewibawaan dan ketuahan, khususnya berkemampuan mengontrol air, hujan dan banjir. Dalam filosofi Taoisme yin dan yang, naga adalah yang (jantan) yang melengkapi burung phoenix yang bersifat yin (betina).

Naga China dikatakan memiliki 117 keping sisik semuanya dengan 81 berunsur yang (positif), sedangkan 36 lagi berunsur yin (negatif). Meskipun disanjung sebagai makhluk yang mulia, namun naga mampu memicu malapetaka dengan kekuatan hebatnya, seperti menyebabkan kekeringan atau banjir, lebih-lebih lagi jika diganggu oleh manusia.

Menurut kepercayaan umum, naga adalah "raja" atau penguasa air, seperti air terjun, dan dari sungai atau laut. Ada empat Raja Naga dalam mitos China. Masing-masing mewakili satu dari empat laut yang mengelilingi negara China, yaitu Laut Timur (Laut China Timur), Laut Selatan (Laut China Selatan), Laut Barat (mungkin Samudra Hindia dan jauh lagi) dan Laut Utara (mungkin Danau Baikal di Rusia sekarang) . Naga-naga ini dilihat mampu "menguasai" fenomena yang berhubungan dengan air. Pada zaman silam, ketika terjadi kekeringan atau banjir, golongan atas dan para menteri akan memimpin massa untuk menyerahkan korban atau mengadakan upacara pemujaan naga untuk memohon hujan turun atau berhenti.

Naga, terutama yang berwarna kuning atau emas dan bercakar lima pada setiap kaki, adalah lambang kaisar pada kebanyakan dinasti China. Ternyata sekali pada pakaian kebesaran kaisar pasti ada lukisan atau sulaman naga. Tahta kerajaan China dijuluki "Kursi Naga". Pada akhir Dinasti Qing, lambang naga juga dipakai pada bendera nasional. Sementara itu, maharani China juga dikaitkan dengan burung phoenix.

Kebanyakan gambar naga turut dilukis dengan bola atau mutiara berapi yang dikejar oleh naga atau yang berada di bawah dagu naga. Mutiara ini dikatakan dapat menunjukkan kebijaksanaan yang dimiliki oleh naga, di samping melambangkan kekayaan dan kemakmuran.

Dalam percakapan sehari-hari masyarakat China, siapa yang pintar dan berkemampuan luar biasa akan disamakan statusnya dengan naga. Ada sejumlah besar peribahasa yang terkait dengan naga, misalnya "Harapkan anak menjadi naga" yang berarti menaruh harapan tinggi kepada anak supaya cemerlang dalam hidup.

Menurut legenda China, ada dua orang kaisar, yaitu Huangdi dan Yandi, yang terkait erat dengan naga. Huangdi, terpercaya telah diabadikan dengan menaiki seekor naga untuk ke surga. Sedangkan Yandi, dilahirkan melalui hubungan telepati bunda baginda dengan seekor naga. Mengingat masyarakat China menganggap kedua kaisar tersebut sebagai nenek moyang, maka mereka menggelar "keturunan naga" kepada identitas kaum mereka.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.