Kebiasaan minum teh di pagi hari bagi masyarakat Guangdong

China adalah produsen teh terbesar di dunia. Orang China, terutama orang Kanton sangat suka minum teh. Di Guangdong, kalau sebut "minum teh", ini bukan saja berarti minum teh, tetapi juga berarti makan berbagai jenis dim sum sambil mengobrol dengan teman atau anggota keluarga. Inilah budaya dan tradisi yang dipraktekkan masyarakat Guangdong sejak turun temurun

Kebanyakan restoran di Guangdong dibuka pagi hari. Para pelanggan biasanya berbaris dan menunggu di depan restoran dimulai sekitar pukul 5.30 subuh untuk memesan tempat duduk di restoran itu dan kemudian dapat menikmati "minum pagi". Setelah mendapat tempat duduk, mereka akan memesan teh dahulu, seperti teh hijau, teh Oolong atau teh krisan. Ketika menyajikan teh untuk orang lain, jangan hidangkan teh terlalu penuh, hanya sekitar 80 persen dari ukuran cangkir. Tetapi ketika menyajikan arak untuk orang lain, kita perlu menghidangkannya dengan penuh.

Selain itu, penerima juga harus mengetuk meja dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah sebagai menyatakan terima kasih. Setelah teh disajikan, mereka biasanya membaca koran sambil minum. Tidak lama kemudian, mereka memesan dim sum, seperti wantan, kue wortel, mi, dan sebagainya. Banyak pelanggan yang selalu minum pagi di restoran yang sama, bertahap menjadi sahabat. Bagi pelanggan lama, mereka duduk di tempat yang sama pada setiap hari. Kalau orang tidak hadir satu hari, pelayan di restoran itu dan pelanggan lama yang lain akan bertanya, "apakah dia sakit?" atau "mengapa dia tidak muncul hari ini?". Selain bertemu dengan sahabat-sahabat di restoran, banyak keluarga yang datang dan minum pagi bersama.

Namun begitu, orang muda sekarang mulai jarang minum teh di restoran. Hal ini disebabkan mereka sibuk bekerja dan malas bangun pagi untuk minum teh. sehingga, banyak restoran menawarkan layanan "minum petang" dan "minum malam", khusus untuk mereka yang tidak ada waktu untuk minum pagi.