Monday, December 1, 2014

Tradisi makan bubur Laba

Pesta Laba merupakan satu pesta tradisi yang dirayakan oleh bangsa Han di China. Pesta Laba jatuh pada hari kedelapan bulan dua belas dalam kalender Imlek China. Pada hari tersebut, orang di banyak tempat di China mengamalkan tradisi makan bubur Laba dan juga mengacar bawang putih dalam cuka menjadi bawang putih Laba. Tradisi ini sudah dipraktekkan selama beberapa ribu tahun. Pesta Laba menandai Tahun Baru China akan tiba tidak lama lagi. Jadi, mulai saat itu, orang China akan mulai membuat persiapan untuk menyambut Tahun Baru China.

Ada dua cerita tentang asal usul bubur Laba. Diantaranya, cerita berhubungan dengan Buddha Sakyamuni diterima banyak orang.

Pendiri agama Buddha, Buddha Sakyamuni pada awalnya adalah anak Raja Suddhodana, negeri Kapilavastu, di utara India Kuno (yang terletak di Nepal sekarang). Karena melihat penderitaan yang dialami rakyat dan merasa tidak puas terhadap perintah otoritas agama Brahmana pada waktu itu, Sakyamuni memilih melepaskan takhta raja dan menjadi seorang biksu. Dalam periode praktek ajaran Buddha selama enam tahun, Sakyamuni hanya makan sereal setiap hari. Beliau menjadi Buddha di bawah pohon Bodhi pada hari kedelapan bulan dua belas dalam kalender Imlek China. Pengikut Sakyamuni tidak lupa akan penderitaan yang dialami beliau, dan makan bubur Laba pada hari itu untuk memperingati dia. Hari itu juga menjadi hari peringatan penting bagi umat Buddha dan dikenal sebagai "Hari Peringatan Pencapaian Pencerahan Sempurna dan Menjadi Buddha".

Walau cerita mana tentang asal usul bubur Laba, orang Tionghoa makan bubur Laba pada saat ini adalah untuk mewarisi dan mengembangkan tradisi dan budaya tersebut. Bahan-bahan makanan yang digunakan untuk memasak bubur Laba di berbagai tempat di Tiongkok juga berbeda dan memiliki keistimewaan sendiri.

Jumlah bahan yang digunakan untuk memasak bubur Laba di Beijing paling banyak dibandingkan dengan tempat lain. Bubur Laba itu dimasak dengan lebih kurang 20 bahan makanan, termasuk kurma, biji teratai, kacang kenari, chestnut, biji aprikot, biji nut pinus, longan, anggur kering, buah gingko, kacang merah, kacang tanah dan lainnya. Penduduk lokal mencuci beras dan merendam bahan-bahan makanan pada malam hari ketujuh bulan dua belas dalam kalender Imlek China dan memasak bubur Laba pada pagi-pagi keesokan harinya. Setelah makan bubur Laba, mereka barulah pergi ke sekolah atau masuk kerja.

Di daerah desa Dataran Tinggi Utara Shaanxi, selain menggunakan beberapa jenis sereal dan kacang, orang lokal juga menambahkan buah-buahan yang dikeringkan, tahu serta daging untuk memasak bubur Laba. Setelah makan bubur, mereka juga menaruh bubur ini pada pintu rumah, tungku dapur dan pohon di luar rumah mereka. Langkah ini bertujuan untuk mengusir hantu, menghindari diri dari bencana dan juga mendatangkan hasil panen pertanian yang lumayan pada tahun yang akan datang. Selain itu, sayuran dilarang makan pada hari kedelapan ini. Karena jika makan sayuran, hasil panen pertanian akan terpengaruh. Selain itu, bubur Laba juga akan digunakan untuk memuja leluhur.

Di provinsi Gansu, bubur Laba yang memiliki tradisi lokal dimasak dengan lima jenis biji-bijian dan sayuran. Bubur Laba juga diberi kepada ternak.

Di wilayah Ningxia, orang lokal memasak nasi Laba dengan menggunakan berbagai jenis sereal, kacang dan kentang. Sama seperti orang di utara Shaanxi, setiap keluarga lokal juga hanya makan nasi Laba, dan tidak makan sayuran saat merayakan Pesta Laba.

Penduduk di Xining, provinsi Qinghai tidak makan bubur Laba pada Pesta Laba, mereka hanya makan nasi yang dimasak dengan biji gandum. Nasi itu dimasak dengan biji gandum campur dengan daging sapi dan kamping, butuh beberapa jenis bumbu termasuk kulit jahe, lada Sichuan dan lainnya. Nasi ini ditanak dengan api kecil selama semalam sampai masak, rasanya sangat enak.

Ada dua jenis bubur Laba di provinsi Jiangsu, yaitu bubur Laba yang manis dan bubur Laba yang asin. Bubur Laba yang manis itu dimasak dengan singkong China, kacang kenari, biji nut pinus, chestnut, kurma, chestnut, telinga tikus, sayuran dan jamur Enoki. Jika ingin memasak bubur Laba yang asin, hanya perlu menambahkan sayuran dan minyak masak.

Selain makan nasi dan bubur Laba, pada Pesta Laba, orang Tionghoa, khususnya di kawasan utara mengamalkan tradisi untuk mengacar bawang putih dalam cuka, namanya bawang putih Laba. Caranya adalah letakkan bawang putih ke dalam bekasan kedap udara dan masukkan cuka yang cukup ke dalam wadah ini. Bekas ini kemudian disimpan di tempat yang suhu rendah. Warna siung bawang putih itu akan menjadi hijau secara bertahap. Pada malam sebelum Tahun Baru China, bawang putih Laba itu barulah dimakan dengan Jiaozi, rasanya sangat sedap.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.