TERSANGKA dalam serangan hacking pada reaktor nuklir Korea Selatan menggunakan beberapa alamat protokol Internet (IP) yang berbasis di China, peneliti mengatakan kemarin.
Kementerian Korea Selatan unit perang cyber Pertahanan Nasional telah meningkat tingkat respon terhadap serangan setelah publikasi dari berbagai informasi tentang operator pembangkit listrik tenaga nuklir Korea Selatan di Twitter.
Ini termasuk desain dan manual untuk dua reaktor, serta data pribadi sekitar 10.000 pekerja di Korea Hydro and Nuclear Power.
Diduga hacker menyerang dari Shenyang, ibukota Provinsi Liaoning timur laut China, menurut tim dari pemerintah yang dikutip oleh kantor berita Yonhap.
Sebuah alamat IP, bagaimanapun, tidak selalu bisa diandalkan untuk negara atau lokasi geografis dari pengguna internet.
Tersangka telah menyebut dirinya presiden kelompok aktivis anti nuklir.
Informasi lebih lanjut dari Twitter, termasuk empat file terkait informasi-reaktordan cetak biru fasilitasnya.
Tim investigasi mengatakan telah meminta FBI untuk melihat ke dalam server Twitter yang berbasis di Amerika Serikat, Yonhap melaporkan.
Informasi yang dirilis mengatakan bahwa sistem operasi pembangkit listrik sejak April 2013 telah terhubung ke Internet, Yonhap melaporkan.
Insiden hacking datang pada saat meningkatnya kekhawatiran tentang kejahatan cyber setelah serangan yang melumpuhkan terhadap Sony Pictures, yang mana pihak Washington telah menyalahkan Korea Utara.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.