Monday, November 24, 2014

TNI AL kerahkan 4 kapal perang patroli di bagian utara Kalimantan Timur.


KRI Pari
KRI rengat

KRI Birang

KRI Kakap
Angkatan Laut Indonesia (TNI AL) telah mengirimkan empat kapal untuk patroli perairan di bagian utara Kalimantan Timur.

KRI Kakap 811, KRI Pulau Rengat 711, KRI Birang 831, dan KRI Suluh Pari 809 siap untuk patroli dan mengamankan Kepulauan Indonesia Sea Lanes (ALKI) II, yang meliputi Selat Makassar, perairan Sulu, dan perairan Sulawesi yang berbatasan Malaysia dan Filipina di utara.

"Saat ini, fokus utama kami adalah untuk melindungi nelayan kita dan mencegah orang-orang asing dari perburuan ikan di perairan kita," kepala pangkalan angkatan laut di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kolonel Ariantyo Confrowibowo, mengatakan di Jakarta.

Nelayan asing dari berbagai negara terletak di utara Indonesia memasuki ALKI II atau memanfaatkan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEE).

Kolonel menjelaskan bahwa kapal-kapal nelayan asing tinggal di luar wilayah perairan Indonesia pada siang hari atau ketika mereka sedang dipantau. "Tapi begitu malam tiba, mereka memasuki perairan kita dan mulai melakukan perburuan ikan. Ini adalah salah satu metode pelaksanaan," tambahnya.

Confrowibowo menyatakan bahwa kapal penangkap ikan asing biasanya besar dan menggunakan ribuan watt lampu untuk menarik ikan. Hal ini membuat nelayan tradisional Indonesia, yang tidak memiliki fasilitas tersebut, tidak dapat menangkap ikan


Kapal penangkap ikan asing juga menggunakan peralatan memancing, termasuk trawl, yang dilarang digunakan di perairan Indonesia, kepala angkatan laut mencatat.

Dalam pandangan itu, ia mengatakan bahwa TNI AL bisa mengerti mengapa menteri baru perikanan dan kelautan sangat marah atas situasi dan mengancam akan membakar dan menenggelamkan kapal jika mereka tertangkap memasuki wilayah Indonesia.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.